Keluarga Yakini dari Tujuh Jenazah Keponakannya Ikut Jadi Korban di Kali Bekasi
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Kondisi Rumah Sakit Bhayangkara Polri tengah mengidentifikasi tujuh Jenazah di Kali Bekasi. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Keluarga korban dari 7 jenazah yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, mulai berdatangan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Salah seorang wanita, Yanti mengatakan salah satu jenazah yang ditemukan yakni keponakannya bernama Ahmad Davi. Yanti menyebut, Davi keluar rumau pada Sabtu (21/9/2024) pukul 21.00 WIB. Keponakannya tersebut pergi bermain bersama teman-temannya, namun tidak pamit hendak pergi ke mana.

"Nggak ada. Pokoknya pas pergi itu ngilang aja. Kita gak tahu, tahunya main gitu, bawa duit juga gak, kan," kata Yanti, ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Minggu (22/9/2024).

Yanti mengatakan Davi pergi bermain diajak temannya bernama Rizky. Selain itu, keponakannya itu masih duduk di kelas 1 SMA.

Sebelumnya, sepupu yang diduga menjadi korban, Muhammad Rizky, Dwi Septiani Wulandari menyampaikan saudaranya itu sudah berkumpul dengan teman-teman sejak Sabtu sore.

"Ada temannya ulang tahun dan ngumpul di Cikunir. Nah dari sana pindah ke depan rumah, terus pindah lahi ke pabrik semen deket kali itu, tiba-tiba langsung dikejar polisi," kata Dwi.

Meski demikian, hingga kini polisi belum merilis identitas 7 mayat yang ditemukan di Bekasi.

Sebagai informasi, Warga Kota Bekasi dihebohkan dengan penemuan tujuh jenazah yang mengambang di kali. Penemuan ini juga viral di jejaring media sosial.

Di jagat X (Twitter), akun @txtdrbekasi turut mengabarkan penemuan yang bikin geger warga, dengan mengunggah video dalam utasannya. "Polisi bersama warga menemukan 7 jenazah di aliran Kali Bekasi, kawasan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (22/9/2024)," tulis dia.

Seorang warganet berkomentar. Akun @arifrahmandani110 menyebut korban sesungguhnya ada 9 orang remaja yang merupakan warga Cimuning, Setu dan sekitarnya. Informasi yang didapatnya menyebut, bahwa para korban adalah para remaja yang lari saat polisi membubarkan mereka yang hendak tawuran di sekitar Komplek PGP Jatiasih pada Jumat (19/9/2024) malam.

"Sebagian remaja ketangkap di lokasi dan sisanya lompat ke kali. 11 orang berhasil menyebarang kali dan ketangkap Sabtu pagi di rumah kosong sekiatr PGP RW 10 setelah diteriaki begal karena bawa sajam dan 9 orang dinyatakan hilang," tulis dia.