
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Tangkap layar laman resmi Kementerian ESDM)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya masih mengkaji renana pemerintah ingin menutup 13 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.
"Lagi dikaji, lagi dikaji," kata Bahlil ditemui ditemui di Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Bahlil mengatakan tidak ada target terkait rencana pensiun belasan PLTU tersebut. Namun ia memastikan melakukan itu tapi masih tahap kajian, mengingat dirinya masih sebulan menjabat jadi Menteri ESDM.
"Belum ada target, kami akan melakukan, saya baru sebulan jadi menteri bos," tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diketahui telah menyiapkan daftar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara yang segera pensiun. Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Eniya Listiani Dewi ada 13 PLTU dipensiunkan. Jumlah tersebut di luar yang ada di Cirebon.
"Nah rangkuman bahwa kita punya 13 list dari PLTU di luar Cirebon. Nah Cirebon ini masuk ke beyond 2030. Jadi sebetulnya Cirebon juga direncanakan. Tetapi setelah 2030 pembahasannya gitu," ujar Eniya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2024).
Sementara PLTU Suralaya dan PLTU Paiton sudah termasuk dalam 13 daftar tersebut. Eniya menjelaskan perlu ada skenario dan roadmap yang jelas, serta syarat-syarat tertentu untuk melakukan pensiun dini PLTU.
"Nah kalau yang sekarang dibahas itu yang kayak Suralaya, Paiton. Itu termasuk di dalam 13 list itu. Kayak Ombilin di Sumatera. Kalau kita suggest Ombilin itu termasuk yang tercepat dimusnahkan aja bisa tuh," terang Eniya.

