Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menyerahkan pakta integritas penyelesaian polemik warga Kampung Bayam kepada Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani Furqon di Jalan Tongkol, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (26/9/2024). (Tim Media Pemenangan Pramono-Rano Karno).
Jakarta, tvrijakartanews - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menyambangi hunian sementara (huntara) eks warga Kampung Bayam di Jalan Tongkol, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (26/9/2024).
Berdasarkan pengamatan tvrijakarta, Pramono yang mengenakan pakaian dengan warna hitam senada serta selendang tampak duduk melingkar bersama eks warga Kampung Bayam.
Di sana, Pramono menyerahkan pakta integritas yang telah ditandatangani bersama pasangannya, Rano Karno alias Bang Doel, untuk menyelesaikan permasalahan warga Kampung Bayam. Berkas pakta integritas itu pun diterima perwakilan eks warga Kampung Bayam, yakni Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani Furqon (46).
"Ini sebagai bukti bahwa kami, saya dan Bang Doel, betul-betul berkomitmen menyelesaikan permasalahan Kampung Bayam, maka dengan resmi ini saya serahkan ke Pak Furqon, mewakili Bapak Ibu dan saudara-saudara sekalian," ucap Pramono.
Menurut dia, polemik Kampung Bayam seharusnya memang sudah menjadi tanggung jawab gubernur Jakarta. Maka dari itu, Pramono mengaku siap menyelesaikan permasalahan bila terpilih menjadi gubernur Jakarta.
Dia menambahkan bahwa permasalahan Kampung Bayam bisa diselesaikan dengan cara duduk bersama antara warga, Wali Kota dan Jak Pro.
"Kalau saya diberikan amanah untuk itu, yang saya lakukan pertama adalah mengundang Jakpro, mengundang wali kota, mengundang warga untuk duduk bersama mencari titik temu penyelesaian ini. Bahkan, kalau diperlukan melibatkan lembaga independen seperti LBH atau apapun," ucap Pramono.
Sebelumnya, Pramono berkomitmen menyelesaikan polemik Kampung Susun Bayam, jika ia terpilih menjadi gubernur Jakarta. Terlebih, Pramono mengaku telah membuat kesepakatan di atas kertas dengan warga Kampung Bayam, untuk menyelesaikan polemik tersebut.
"Kebetulan saya sudah menandatangani kesepakatan warga Kampung Bayam, saya sudah menandatangi, saya berjanji untuk menyelesaikan itu," kata Pramono usai menemui alumni Universitas Gadjah Mada di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2024).
Pramono menyebut, isi surat kesepakatan yang ditandatanganinya sama seperti komitmen Anies dengan warga Kampung Bayam, yakni merelokasi warga tersebut ke Rumah Susun (Rusun) Kampung Susun Bayam.
"Saya sudah menandatangani semacam kesepakatan. Isi kesepakatannya, salah satunya menyelesaikan persoalan di Kampung Bayam, dikembalikan kepada apa yang menjadi kesepakatan antara warga yang jumlahnya 133 KK (Kepala Keluarga) dengan Mas Anies," ucap dia.
Pramono mengungkapkan persoalan yang dikeluhkan warga Kampung Bayam saat mau direlokasi itu menyangkut biaya sewa. Sebab, warga menilai pengelola mematok harga sewa per unitnya terlalu tinggi.
Untuk itu, ia berencana mengunjungi warga Kampung Bayam sekaligus untuk menyerap aspirasi mereka terkait uang sewa yang akan dievaluasinya bersama Rano Karno.
"Iya pokoknya, itulah menjadi walaupun pada waktu itu biayanya disepakati Rp 600 ribu, mungkin dengan perkembangan yang sekarang kita evaluasi kembali, apakah tetap Rp 600 ribu atau bagaimana," ucap Pramono.