
Press Conference Film Laut Tengah di Epicentrum XXI / foto : Sanrifa Akmalia
Jakarta, tvrijakartanews - Setelah sukses dengan film box office "172 Days," Starvision kembali menghadirkan karya terbaru mereka, sebuah drama religi berjudul "Laut Tengah". Film ini diadaptasi dari novel best seller karya Berliana Kimberly dengan judul yang sama. Laut Tengah mengisahkan cinta segitiga antara Haia, Bhumi, dan Aisa yang menghadapi berbagai konflik emosional.
Film ini diproduseri oleh Chand Parwez Servia, disutradarai oleh Archie Hekagery, dan skenarionya ditulis oleh Oka Aurora. Mengangkat tema percintaan yang mengharukan dan inspiratif, Laut Tengah bercerita tentang Haia (Yoriko Angeline), seorang perempuan yang memutuskan menjadi istri kedua Bhumi (Ibrahim Risyad) demi melarikan diri dari masa lalunya yang kelam dan mengejar impiannya untuk melanjutkan studi S2 di Korea Selatan. Namun, perjalanan Haia tidaklah mudah. Dia harus menghadapi dilema antara Bhumi, putri Bhumi yang bernama Suri yang enggan menerima dirinya, dan istri pertama Bhumi, Aisa (Anna Jobling), yang sedang menderita sakit kritis. Menariknya, semua nama karakter dalam film ini terinspirasi dari negara-negara yang berbatasan dengan Laut Tengah, yang menghubungkan berbagai peradaban bersejarah Islam, seperti Turki, Mesir, dan Palestina.
Produser Laut Tengah, Chand Parwez Servia, menjelaskan bahwa film ini menghadirkan keragaman cerita, memadukan tema religi dengan visual indah dari Korea.
"Film Laut Tengah menghadirkan kisah yang mengharukan dari perjalanan cinta yang tidak mudah. Bagaimana manusia saling memahami perasaan mereka untuk lebih mengerti tentang takdir dan misteri kehidupan yang sulit ditebak. Starvision juga ingin menghadirkan penyegaran di genre drama religi yang juga kental dengan nuansa visual seperti drama Korea," ungkap Chand Parwez dalam pernyataannya pada Kamis (26/9/24).
Penulis novel Laut Tengah, Berliana Kimberly, turut mengungkapkan kebahagiaannya melihat karyanya diadaptasi ke layar lebar. Ia merasa cerita yang ia tulis dengan penuh emosi kini hidup melalui film ini.
"Tulisan yang saya tulis sendiri malam-malam dengan penuh tangis dan lelah seorang penulis, kini disayangi oleh banyak orang. Para pemeran film Laut Tengah juga mau berproses di cerita ini. Menghidupkan para karakter di novel, dan membuat cerita yang saya tulis menjadi lebih hidup. Tonton film ini dengan orang-orang yang kalian cintai," ujar Berliana Kimberly.
Sutradara Archie Hekagery menambahkan bahwa proses penggarapan film ini memberinya kesempatan untuk mengapresiasi kecintaannya terhadap drama Korea.
"Sebagai pencinta drakor, saya senang akhirnya bisa menuangkan apa yang selama ini menjadi referensi ke dalam karya terbaru bersama Starvision. Film Laut Tengah menjadi film drama religi yang memiliki sentuhan berbeda, dengan nuansa ala drakor, dan semoga penonton terhibur dan terbawa emosinya saat menonton di bioskop," jelasnya.
Film Laut Tengah mengambil lokasi syuting di Indonesia dan Korea Selatan dengan dukungan dari Seoul Metropolitan Government dan Seoul Film Commission. Kolaborasi lintas negara ini melibatkan aktor dan kru dari berbagai negara, termasuk Anna Jobling, model dan aktris asal Malaysia, yang memerankan karakter Aisa.
Film ini juga dibintangi oleh Yoriko Angeline, Ibrahim Risyad, Aliando Syarief, Gabriel Prince, Azkya Mahira, Cut Mini, dan sejumlah aktor lainnya dari Indonesia dan Korea. Film Laut Tengah dijadwalkan tayang mulai 3 Oktober di bioskop seluruh Indonesia.