Elektabilitasnya Mulai Dikerjar Pramono, Ridwan Kamil ke Timses: Jangan Lengah, Terus Sosialisasi
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil alias RK. Foto M Julnis Firmansyah

lJakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil alias RK merespons hasil survei terbaru Poltracking Indonesia yang menyebut elektabilitasnya bersaing ketat dengan pasangan nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno alias Si Doel. Menurut RK, pihaknya bakal menggencarkan sosialisasi melalui Tim Sukses Ridwan-Suswono (RIDO).

"Ya saya bilang dari awal Pilkada Jakarta akan ketat, akan dinamis. Itu lah kenapa ke Pak Ariza, ke Tim, jangan lengah. Terus sosialisasi menjangkau masyarakat," kata RK di Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (28/9/2024).

Mantan Gubernur Jawa Barat itu menyebut masih ada dua bulan sebelum pemilihan. Sehingga, pihaknya masih ada waktu untuk mengalahkan elektabilitas lawannya.

"Kelebihan survei Poltracking kita tahu daerah mana kita kuat, mana yang lemah. Yang saya bahagia juga dari suku Betawi ternyata malah memilih RIDO kan. Jadi artinya orang Betawi juga paham bahwa siapa yang peduli dengan budaya Betawi, mungkin itu yang mereka pilih," kata Ridwan Kamil.

Sebelumnya dalam hasil survei terbaru Poltracking Indonesia, elektabilitas pasangan RIDO masih unggul dibanding dua pasangan pesaingnya. Dalam simulasi surat suara cagub-cawagub, Ridwan Kamil dan Suswono meraih elektabilitas 47,5%. Saingan terdekat mereka, yakni cagub-cawagub nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno atau Doel dipilih oleh 31,5% responden. Kemudian, cagub-cawagub nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mendapat 5,1%.

Meski demikian, terdapat 15,9% responden yang tidak tahu atau tidak menjawab. 

Keunggulan Ridwan Kamil juga terjadi dalam simulasi tunggal cagub. Ridwan Kamil memperoleh elektabilitas 48,9% diikuti Pramono Anung dengan 22,1%, dan Dharma Pongrekun mendapat elektabilitas 4,1%. Namun dalam simulasi tunggal cawagub, elektabilitas Rano Karno mengungguli dua kompetitornya.  

"Sedangkan pada simulasi tunggal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Rano Karno memperoleh angka elektabilitas 37,6%, diikuti Suswono 27,6%, dan Kun Wardana 4,8%," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha AR.

Dalam survei yang dilakukan Poltracking ini, sebanyak 45,5% responden mengatakan tidak akan mengubah pilihan cagub-cawagub. Sedangkan 42,4% responden mengatakan masih mungkin mengubah pilihan.

Dari responden yang mengaku masih mungkin mengubah pilihan, sebanyak 38,4% menyatakan akan mantan menentukan pilihan saat pemungutan suara Pilkada Jakarta 2024 pada 27 November 2024. Sementara, 32,9% mengaku akan mantap menentukan pilihan pada masa kampanye.

Selanjunya 12,9% akan menentukan pilihan pada masa kampanye dan 8,7% pada saat penetapan calon. Untuk itu, Hanta Yuda mengatakan, berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi hingga saat pemungutan suara.

"Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada awal September 2024. Berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, tergantung isu dan konstelasi politik jelang hari pemilihan pada 27 November 2024 nanti," katanya.

Survei terkait elektabilitas cagub-cawagub Pilkada Jakarta 2024 ini dilakukan Poltracking Indonesia pada 9 September hingga 15 September 2024 terhadap 1.200 responden dengan metode stratified multistage random sampling. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan teknologi apliasi. Margin of error survei +- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.