
Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Pihak berwenang dan pegiat konservasi Thailand berjuang menyelamatkan lebih dari 100 gajah, puluhan babi, dan hewan lainnya setelah banjir bandang melanda provinsi Chiang Mai pada Jumat (4/10/2024).
Wakil Perdana Menteri Phumtham Wechayachai, mengutip reuters, mengatakan bahwa 117 gajah telah diselamatkan, tetapi sembilan lainnya membutuhkan bantuan. Sementara itu, Saengdung Chailert, pendiri Suaka margasatwa menjelaskan banjir di pegunungan setinggi atap rumah, mungkin sekitar 5 meter tingginya hingga mencapai atap gunung karena itu adalah titik tertinggi di daerah tersebut.
"Saya tidak tahu berapa banyak gajah kami yang masih hidup karena ada beberapa yang terjebak di air, termasuk beberapa babi dan sapi. Saya tidak tahu apakah kami akan memiliki kesempatan untuk menyelamatkan mereka karena banjir sekarang sangat parah dan kami tidak bisa mendapatkan akses jaringan untuk bantuan apa pun di lereng," ungkapnya.
Kawanan gajah terlihat berlarian untuk menyelamatkan diri dari banjir sambil berkicau dengan gugup dalam sebuah video yang diunggah di media sosial oleh Saengduan, pendiri Elephant Nature Park yang berbasis di Chiang Mai. Gajah terakhir berlari lebih lambat daripada kawanan lainnya karena ia buta, tambah Saengduan.
"Kami keluar untuk mencari perbekalan dan perahu untuk mengangkut hewan-hewan. Namun, kami belum bisa kembali selama dua malam karena tanah longsor. Kami baru bisa masuk sekarang. Selama berjam-jam kami berusaha keras (selama evakuasi sebelumnya), karena kami sudah memindahkan babi-babi ke desa karena kami pikir desa itu tidak akan kebanjiran, tetapi ternyata semuanya kebanjiran. Desa-desa di daerah tertinggi juga kebanjiran," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, gajah adalah hewan nasional Thailand dan gajah putih, simbol keberuntungan, pernah ditampilkan pada bendera Thailand. Sejumlah babi dan kerbau masih terdampar di desa yang kini terendam banjir. Wilayah utara negara Asia Tenggara telah dilanda banjir besar sejak Agustus, menewaskan 49 orang dan menyebabkan ribuan rumah tangga mengungsi.