
Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Taman Nasional Galapagos melaporkan melalui siaran pers bahwa jumlah populasi iguana kuning saat ini membaik setelah dinyatakan hampir punah antara tahun 1970 dan 1980. Para ahli mencapai kesimpulan ini setelah melakukan pemantauan di Bahia Cartago, sebelah selatan Pulau Isabela, antara 26 Agustus dan 3 September 2024.
"Tujuan pemantauan ini adalah untuk menentukan status populasi individu-individu ini dalam jangka menengah. Di Cartago, seperti yang kita ketahui, populasinya sangat berkurang akibat kehadiran anjing dan kambing di daerah tersebut pada tahun 70-an, 80-an. Populasinya dalam bahaya. Setelah pemberantasan dan dengan pengendalian yang telah dilakukan terhadap spesies yang diperkenalkan, populasi ini telah membaik dan pulih," kata Christian Sevilla kepala Bidang Konservasi dan Restorasi Ekosistem Pulau Taman Nasional Galapagos dikutip dari reuters (8/10).
Mereka berhasil menemukan 288 iguana kuning, termasuk 117 betina dan 171 jantan. Dengan analisis data yang dikumpulkan, diperkirakan di Bahia Cartago terdapat populasi antara 600 dan 700 individu yang terkonsentrasi di 40 hektar.
"Sekitar 300 individu telah tercatat, sebagian besar jantan. Dengan angka-angka ini, kami memperkirakan populasi antara 600 dan 700 individu. Jumlah ini jauh lebih besar daripada perkiraan pada tahun 70-an atau 80-an. Hal ini juga memberi tahu kita bahwa populasi ini terus bertambah berkat berbagai upaya konservasi yang telah kami terapkan dalam 30 tahun terakhir," lanjutnya.
Christian Sevilla, kepala Area Konservasi dan Restorasi Ekosistem Kepulauan Taman Nasional Galapagos mengatakan iguana kuning hampir punah karena diperkenalkannya spesies seperti kambing dan anjing,
Iguana kuning adalah salah satu dari tiga spesies iguana darat yang ada di Kepulauan Galapagos. Pemberantasan kambing liar, yang berkontribusi pada ketersediaan makanan bagi iguana, ditambah dengan program pemulihan dan reintroduksi berkontribusi pada pertumbuhan populasi iguana.

