Curhat PKL Kota Tua Ke Pramono: Kenapa Saya Berjuang demi Anak dan Pendidikannya Selalu Digusur?
EkonomiNewsHot
Redaktur: Crypto Hermawan

Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung saat menyerap aspirasi warga dalam agenda kampanye di Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (10/10/2024). (Foto: Tim Media Pemenangan Pramono-Rano Karno).

Jakarta, tvrijakartanews - Seorang pedagang kaki lima (PKL) di Kota Tua, Lilis (46) mencurahkan isi hatinya alias curhat kepada calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung yang sedang menyerap aspirasi warga dalam agenda kampanye di Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (10/10/2024).

Seorang ibu yang berstatus single parent itu mengeluhkan tindakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang kerap kali mengusur lapak dagangannya di kawasan Kota Tua.

Padahal, Lilis mengaku penghasilan satu-satunya untuk menghidupi anaknya itu ialah berjualan.

"Saya mau tanya, apa benar tidak dibolehkan untuk berdagang di sekitar Kota Tua? Katanya, Pak Gubernur yang memerintahkan ke Pol PP itu," kata Lilis saat bertanya kepada Pramono.

"Saya bilang, katanya Pak Gubernur ingin membuat rakyatnya menjadi sejahtera, tapi kenapa selama ini saya berjuang untuk anak saya, untuk pendidikan anak saya, untuk kehidupan saya, selalu digusur dan digusur Pak," tambah dia.

Mendengar hal itu, Pramono menilai pemerintah provinsi (Pemprov) DKI seharusnya melakukan penataan, bukan menggusur pedagang "hanya" demi memperindah kawasan Kota Tua.

"(Seharusnya) PKL tetap bisa dikasihkan ruang bekerja, tetapi dirapihkan, bukan digusur, bukan dijauhkan, karena ini menjadi mata pencarian utama untuk hidup, bukan untuk bermewah-mewah," ucap dia.

Untuk itu, Pramono berjanji, jika terpilih sebagai Gubernur Jakarta, akan menata kembali kawasan Kota Tua agar dimanfaatkan seluruh warga, baik untuk berwisata maupun sebagai tempat mencari uang.

"Kita tata dengan baik, tapi tidak boleh kemudian yang namanya PKL-PKL itu membuat tidak tertibnya dan mengganggu secara keseluruhan. Dan saya yakin orang seperti Ibu, pasti akan tertib. Karena apa? Itu untuk kehidupan, bukan untuk yang lain," imbuh dia.