
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan rencana Prabowo Subianto untuk memisahkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) menjadi dua instansi terpisah. Menurut Hashim, pemecahan tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam penanganan urusan pendidikan dan riset.
“Nanti Kemendikbud-Ristek akan dipisah, ada Kementerian Pendidikan dan ada Kementerian Riset. Ristek nantinya akan fokus pada kerja sama dengan badan riset dan perguruan tinggi, sedangkan pendidikan dasar-menengah akan diurus oleh kementerian lain,” ujar Hashim di Jakarta, dikutip Sabtu (12/10/2024).
Hashim menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil demi memperbaiki sistem pendidikan nasional dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, Prabowo merasa perhatian terhadap beberapa aspek pendidikan masih belum maksimal, terutama terkait program ideologi dan sejarah.
“Program-program budi pekerti, pendidikan Pancasila, pendidikan moral Pancasila, UUD, dan sejarah Indonesia akan masuk lagi ke dalam kurikulum. Pak Prabowo melihat mungkin saat ini belum ada perhatian yang cukup terhadap hal-hal itu,” kata Hashim.
Adik kandung Prabowo Subianto itu juga menyinggung kegelisahan para rektor yang merasa kesulitan mengadakan pertemuan dengan Mendikbud saat ini, Nadiem Makarim. Ia memastikan bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo, menteri pendidikan tinggi yang baru akan lebih sering bertemu dan berkomunikasi dengan para rektor.
“Menteri pendidikan tinggi nanti akan sering bertemu dengan rektor-rektor, sehingga mereka bisa lebih memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi,” kata Hashim.
Rencana pemecahan Kemendikbud-Ristek ini diperkirakan akan segera diumumkan setelah Prabowo resmi dilantik. Adapun Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bakal dilantik pada 20 Oktober 2024.