
Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil alias RK saat membeberkan enam langkah mengembangkan ekonomi kreatif di Jakarta. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil berencana membentuk lembaga khusus untuk ekonomi kreatif jika terpilih pada Pilgub Jakarta 2024. Menurut RK, lembaga ini diperlukan agar pengelolaan ekonomi kreatif di Jakarta lebih terstruktur dan fokus.
"Kita akan bentuk lembaga ekonomi kreatif, nanti namanya apapun, supaya lebih terstruktur cara berpikirnya dan kolaborasi dengan pemerintah provinsi," ujar Ridwan Kamil di Urban Forest, Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Ridwan juga menekankan bahwa pendekatan ini penting agar pelaku ekonomi kreatif di Jakarta memiliki ruang dan kesempatan untuk mengekspresikan ide-ide mereka. Menurutnya, banyak aset pemerintah provinsi yang nganggur karena kurangnya gagasan.
"Ini adalah bentuk kolaborasi antara masyarakat, komunitas, dan pemerintah, tidak bisa mengandalkan dinas saja," tuturnya.
RK menyebut ekonomi kreatif menjadi salah satu solusi yang diusungnya bersama Suswono untuk mengurangi tingkat pengangguran di Jakarta. Menurut dia, sektor ekonomi kreatif terbukti mampu bertahan di masa-masa krisis dan berpotensi besar membuka banyak lapangan pekerjaan.
“Ekonomi kreatif sendiri ada 18 subsektor. Kita lihat waktu krisis moneter, orang lari ke kuliner yang punya tema-tema dan keunikan, sehingga berkembang dan survive di situasi ekonomi begini,” kata RK.
Ia menambahkan bahwa sektor ini tidak hanya berfokus pada kuliner, tetapi juga mencakup konten kreator yang saat ini sedang berkembang pesat, termasuk di kalangan ibu rumah tangga. Ia juga berencana memberikan edukasi dan pendampingan bagi para pelaku ekonomi kreatif agar dapat memonetisasi ide-ide mereka secara lebih efektif.
Dalam kesempatan itu, RK memaparkan rencananya memberikan insentif perpajakan untuk pelaku ekonomi kreatif di Jakarta. Ia menyebut bahwa regulasi saat ini masih belum ramah terhadap industri kreatif, terutama dalam hal pajak dan perizinan.
"Keluhan utama mereka adalah pajak yang nggak jelas. Pajak ekonomi kreatif masih dipersamakan dengan korporasi, padahal mereka kan kelas menengah," kata RK.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu juga menyoroti perizinan yang masih rumit dan tidak terintegrasi satu pintu, serta kekurangan ruang kreasi bagi pelaku industri kreatif. Ia berjanji akan memperbaiki sistem tersebut agar lebih mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di ibu kota.
Terakhir, Ridwan Kamil menegaskan komitmennya untuk menjadikan Jakarta sebagai kota ekonomi kreatif global jika terpilih. Saat berdiskusi dengan para pelaku ekonomi kreatif di Urban Forest, Cipete, Jakarta Selatan, Ridwan Kamil memaparkan enam langkah strategis yang disusunnya sendiri.
"Saya sudah menuliskan enam cara bagaimana membawa Jakarta menjadi kota ekonomi kreatif global. Dimulai dari kekompakan masyarakat, komunitas, pemerintah, hingga akademisi," ujar RK.
Ia juga menyoroti pentingnya memperbanyak ruang-ruang kreatif seperti Urban Forest dan M Bloc, serta membentuk lembaga khusus untuk ekonomi kreatif. Langkah ini, menurutnya, bisa mendorong kolaborasi yang lebih terstruktur antara pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif.
Ia menekankan, Jakarta bukan kota industri atau pertanian, melainkan kota bisnis yang harus berfokus pada ekonomi kreatif dan wisata. "Karena saya dulu juga pelaku ekonomi kreatif, saya paham betul isi hati mereka, hanya kurang dirangkul saja," pungkasnya.

