Rupiah Ditutup Tergelincir 23 Poin Ditengah Surplus Neraca Perdagangan
EkonomiNewsHot
Redaktur: Crypto Hermawan

Ilustrasi rupiah. (Freepik)

Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah ditutup tergelincir 23 poin atau 0,15 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Meski mata uang garuda melemah surplus neraca perdagangan Indonesia diprediksi berlanjut.

Dikutip data Bloomberg, rupiah melemah 23 poin atau 0,15 persen menjadi Rp15.588 per dolar AS. Sedangkan data Yahoo Finance rupiah melemah 21 poin atau 0,14 persen menjadi Rp15.575 per dolar AS.

"Sesuai ekspektasi, neraca perdagangan Indonesia masih mempertahankan tren surplus hingga 53 bulan berturut-turut. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa surplus neraca dagang September 2024 senilai US$3,26 miliar," kata Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Ibrahim menuturkan dengan realisasi itu, neraca dagang Indonesia terus mempertahankan tren surplus sejak Mei 2020. Ekspor per September 2024 tercatat senilai US$22,08 miliar, dengan nilai impor yang lebih kecil sehingga surplus terjaga.

"Total nilai impor mencapai US$18,82 miliar atau turun 8,91 persen dari bulan Agustus 2024," ujarnya.

Menurut Ibrahim, surplus neraca dagang Indonesia per September 2024 itu tercatat naik US$0,48 miliar secara bulanan.

"Surplus itu lebih tinggi dari Agustus 2024 senilai US$2,89 miliar, tetapi lebih kecil dari posisi September 2023 senilai US$3,41 miliar," ungkapnya.

Pada September 2024, Ibrahim menuturkan neraca perdagangan barang mencatatkan surplus sebesar US$3,26 miliar atau naik sebesar US$0,48 miliar secara bulanan.

"Komoditas yang memberikan sumbangsih surplus utama adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72)," tuturnya.

Surplus Neraca Dagang RI Diproyeksi US$2,9 Miliar Secara kumulatif atau sepanjang periode Januari—September 2024, ekspor tercatat senilai US$192,85 miliar dan impor senilai US$170,87 miliar.

"Sehingga surplus neraca dagang barang Indonesia periode Januari—September 2024 mencapai US$21,98 miliar," pungkasnya.

Ibrahim memprediksi untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.530 - Rp15.630.