Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Ketua DPR RI Puan Maharani menjelaskan bahwa Alat Kelengkapan Dewan (AKD) belum dapat bekerja secara efektif karena DPR masih menunggu pengumuman kabinet baru. Hal ini dilakukan agar jumlah kementerian dapat diselaraskan dengan jumlah komisi di DPR.
Adapun Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka baru akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024. Meski begitu, kisi-kisi nama menteri di kabinet tersebut sudah muncul di publik.
"DPR masih menunggu pengumuman dari kabinet untuk menyamakan jumlah kementerian dengan AKD atau komisi yang ada di DPR. Kami telah memutuskan terdiri dari 13 komisi dan penambahan satu AKD. Setelah itu, kami akan umumkan mitra-mitra dari setiap komisi dan AKD untuk segera bekerja bersama dengan eksekutif," ujar Puan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2024).
Puan menjelaskan bahwa penyelarasan ini penting agar kerja DPR dan pemerintah dapat berjalan harmonis dan efektif. Komisi-komisi di DPR memiliki peran dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap kementerian dan lembaga negara. Dengan adanya penyesuaian antara jumlah komisi dan kementerian, diharapkan kerja DPR dapat lebih fokus dan efisien.
Penundaan efektivitas AKD ini juga berkaitan dengan belum selesainya pembentukan kabinet baru pasca terpilihnya Presiden dalam Pemilu 2024. Beberapa kementerian diperkirakan akan mengalami perombakan, termasuk kemungkinan adanya penggabungan atau pemisahan kementerian tertentu.
Dalam beberapa periode sebelumnya, AKD di DPR memainkan peran penting dalam memastikan jalannya pemerintahan sesuai dengan program yang direncanakan. AKD, seperti Komisi I yang membawahi urusan pertahanan dan luar negeri, dan Komisi III yang fokus pada hukum dan keamanan, selalu menjadi mitra utama bagi kementerian terkait.
Puan menegaskan bahwa setelah penyesuaian ini selesai, komisi-komisi akan langsung bekerja sama dengan kementerian untuk menjalankan fungsi pengawasan dan legislasi.