Pramono Janji Kucurkan Dana Hibah untuk UMKM di Jakarta
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: Crypto Hermawan

Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung usai blusukan di Pasar Munjul, Cipayung, Jalaeta Timur, Kamis (17/10/2024). (Tim media pemenangan Pramono-Rano Karno)..

Jakarta, tvrijakartanews - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung berjanji mengucurkan dana hibah bagi para pedagang dan usaha mikro, kecil dan menengan (UMKM) di Jakarta.

Hal ini disampaikan Pramono setelah mendengar keluhan para pedagang Pasar Munjul, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (17/10/2024).

Menurut Pramono, keluhan para pedagang tidak jauh berbeda dengan keluhan dari UMKM di Jakarta, yakni sebagian besar para pedagang kesulitan modal usaha.

"Jadi, 98 persen UMKM dan pedagang di Jakarta, persoalannya hari ini memang kesulitan modal usaha. Jadi, nantinya kita akan beri dana hibah untuk usaha mereka," ucap Pramono.

Eks Sekretaris Kabinet itu menjelaskan apabila padagang dan UMKM hanya bergantung pada Kredit Usaha Rakyat (KUR), kondisi keuangan mereka tidak akan membaik. Pasalnya, keadaan ekonomi nasional tidak bisa menunjang omset dan keuntungan mereka.

Maka dari itu, Pramono berpandangan, para pedagang perlu dana hibah dari pemerintah untuk membantu mengurangi kerugian mereka.

"Tidak bisa kalau hanya dari KUR. Harus ada dana hibah, APBD kita cukup untuk itu," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Pramono juga menyoroti persoalan revitalisasi gedung pasar yang mangkrak selama 9 tahun karena terganjal persoalan hukum. Menurut dia, persoalan itu memang harus segera diselesaikan.

"Kalau memang ada persoalan hukum, ya diselesaikan. Tetapi pembangunan pasarnya nggak boleh berhenti seperti ini," kata Pramono.

Dia juga menyoroti dampak mangkraknya revitalisasi Pasar Munjul yang merugikan para pedagang. Sebab, pedagang terpaksa direlokasi ke tempat penampungan sementara, tetapi hal itu justru menyebabkan menurunnya omzet hingga mahalnya biaya retribusi.

Politikus senior PDIP itu merasa prihatin karena kondisi tersebut sangat menyulitkan para pedagang.

"Harus fair ah. Kalau dalam kondisi begini sangat mencekik sekali," ucap dia.

Untuk itu, Pramono berjanji membenahi permasalahan yang dikeluhkan para pedagang tersebut, termasuk mengembalikan biaya retribusi seperti semula.

"Soal retribusi akan kita evaluasi karena naiknya cukup tinggi dari Rp4.000 menjadi Rp15.000," ucap imbuh.