
Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Para ilmuwan di Kolombia mengembangkan suplemen makanan baru yang melindungi otak lebah dari pestisida. Menjaga serangga tersebut aman dari kerusakan neurologis yang disebabkan oleh bahan kimia pertanian.
Suplemen berbasis tanaman ini dikembangkan di Universitas swasta Rosario di Bogota, Kolombia, bekerja sama dengan Departemen Ilmu Saraf di Universitas Arizona dan Universidad Javeriana Kolombia. Memungkinkan lebah mengatasi neurotoksin yang umum digunakan dalam pertanian dan menghindari kerusakan sistem motorik dan ingatan mereka akibat bahan kimia tersebut.
Lebah, sebagai penyerbuk, dianggap penting untuk pelestarian ekosistem alam dan produksi pangan. Andre Riveros, profesor madya di Universitas Rosario, mengatakan inovasi tersebut merupakan solusi nutrisi untuk masalah yang dihadapi lebah saat terpapar pestisida.
"Apa yang kami lakukan adalah solusi nutrisi untuk masalah yang dihadapi lebah saat terpapar pestisida. Kami telah mengembangkan suplemen yang, jika diberikan kepada lebah, setelah terpapar pestisida, mereka akan terlindungi. Perlindungan itu berasal dari fakta bahwa makanan tersebut mendorong mereka untuk mengembangkan perlindungan (terhadap pestisida)," kata Andre dikutip dari reuters (20/10/2024).
Formulanya dibuat dengan flavonoid, metabolit sekunder yang berasal dari tumbuhan yang dikenal akan manfaat kesehatannya. Dibius dan kemudian dikurung dalam tabung laboratorium kecil, lebah diberi makan satu per satu oleh para ilmuwan selama pengembangan awal suplemen.
Pengujian kini telah dipindahkan ke skenario dunia nyata di tempat pemeliharaan lebah universitas, jelas Juan Jose Ovalle, seorang mahasiswa ilmu alam di universitas tersebut.
"Kita sudah tahu bahwa ada molekul yang meningkatkan kesehatan lebah, kita sudah tahu bahwa ada molekul yang mencegah kerusakan saraf yang disebabkan oleh pestisida," jelas Ovalle. Ia menambahkan bahwa penting untuk melanjutkan upaya peningkatan efektivitas metode ini dalam mendukung lebah.