Menteri Perdagangan, Budi Santoso. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menilai langkah Presiden Prabowo Subianto melantik Budi Santoso sebagai Menteri Perdagangan sangat tepat. Prabowo melantik Budi hari ini, Senin (21/10/2024) di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Budi Santoso menggantikan posisi menteri di Kementerian Pedagangan yang sebelumnya dijabat oleh Zulkifli Hasan atau Zulhas. Menurut Anthony, Budi sudah memiliki pengalaman yang mumpuni selama di Kemendag.
"Faktor dasar pertimbangan presiden mengangkat menteri bervariasi. Budi Santoso salah satu pejabat karier di Kemendag. Dengan posisi terakhir sebagai Sekjen, sangat mungkin sekali beliau menduduki jabatan tertinggi di Kemendag," tutur Anthony di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan banyak faktor pertimbangan seorang presiden menunjuk seorang menteri. Alasan pengangkatan seseorang menjadi menteri, kata dia, hanya diketahui oleh orang di sekitar lingkaran presiden. Akan tetapi, Anthony meyakini Budi dipilih karena dianggap paling paham segala persoalan di Kemendag.
"Sebagai pejabat karier dengan posisi begitu tinggi, sosok Budi Santoso seharusnya mengetahui persis permasalahan yang ada di kementeriannya," ucap dia.
Anthony berharap di era kepemimpinan Budi, nantinya Kemendag bisa menciptakan harga di dalam negeri menjadi relatif stabil dan tidak fluktuatif.
"Serta menghilangkan praktik monopoli dan kartel. Artinya, Kemendag harus mampu menegakkan UU tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat," kata Anthony.
Ia menyebut pemilihan Budi sebagai Mendag akan jadi sejarah baru. Sebab, Budi merupakan menteri pertama di Kemendag yang berasal dari jalur karier. Sambutan positif juga datang dari kalangan pengusaha, Budi dianggap paham betul dengan isu-isu perdagangan.
Pria kelahiran 9 Februari 1968 itu, pernah menjabat beberapa posisi di lingkungan Kemendag. Melansir laman Kemendag, Budi Santoso pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri pada Desember 2022-Agustus 2024. Kemudian, pada September 2020-Desember 2022 dirinya menjabat sebagai Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dan pernah menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan pada Juni 2020-September 2020.
Pada tahun 2010, Budi Santoso menduduki jabatan sebagai Kasubdit Ekonomi Kreatif pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan dirinya dipromosikan menjadi Atase Perdagangan India.
Sekembalinya dari India, Budi Santoso diangkat sebagai Kepala Bagian Program dan Kerjasama pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional.
Budi tercatat sempat menjabat di berbagai jabatan Eselon II di lingkungan Kementerian Perdagangan seperti Kepala Pusat Data dan Informasi tahun 2017, Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi tahun 2017, serta Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian tahun 2018.
Dari segi pendidikan, Budi Santoso memiliki latar belakang pendidikan Sarjana (S1) Komunikasi Massa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Kemudian, dirinya melanjutkan pendidikan Magister (S2) Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia dan kembali melanjutkan pendidikan S3 atau Doktor Ilmu Komunikasi di Universitas Sahid.