Press Conference Film Pengepungan di Bukit Duri / foto : Poplicist Publicist
Jakarta, tvrijakartanews - Sutradara kenamaan Indonesia, Joko Anwar, mengumumkan proyek film ke-11 yang akan menjadi tonggak baru dalam karier perfilmannya. Setelah sukses besar dengan film horor seperti Siksa Kubur, Pengabdi Setan, Pengabdi Setan 2 Communion, dan Perempuan Tanah Jahanam yang berhasil meraih Piala Citra 2020 untuk kategori Film Terbaik dan Sutradara Terbaik, Joko kembali dengan karya terbaru.
Film bertajuk Pengepungan di Bukit Duri (The Siege at Thorn High) ini merupakan kolaborasi antara Joko Anwar dan studio besar Hollywood, Amazon MGM Studios, serta rumah produksi lokal Come and See Pictures. Film yang akan dirilis di bioskop pada tahun 2025 ini menandai pertama kalinya Amazon MGM Studios bekerja sama dengan rumah produksi Asia Tenggara dalam perilisan film layar lebar. Kolaborasi ini tentu menjadi pencapaian penting dalam industri film Indonesia.
Amazon MGM Studios sendiri dikenal lewat film-film berkualitas seperti Challengers, Blink Twice, American Fiction, dan Air. Film terbaru Joko Anwar ini bergenre thriller-aksi, dan menjadi film non-horor pertamanya setelah enam tahun, dengan proyek terakhir non-horor Gundala (2019). Selain itu, Pengepungan di Bukit Duri juga menjadi kolaborasi pertama Joko Anwar dengan aktor Morgan Oey.
Tak hanya Morgan, film ini juga diramaikan oleh deretan aktor muda berbakat Indonesia seperti Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Florian Rutters, Faris Fadjar Munggaran, Sandy Pradana, Farandika, Raihan Khan, Sheila Kusnadi, Millo Taslim, dan Bima Azrie. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada tahun 2025.
Film Pengepungan di Bukit Duri mengambil latar di tahun 2027, di mana Indonesia tengah mengalami gejolak sosial. Film ini menggambarkan kondisi masyarakat yang berada di ambang kehancuran akibat diskriminasi dan kebencian rasial. Di tengah situasi tersebut, muncul karakter Edwin (diperankan oleh Morgan Oey), seorang guru pengganti di SMA Duri, sekolah khusus bagi siswa bermasalah. Konflik semakin intens ketika sekolah tersebut tiba-tiba menjadi ajang pertarungan hidup dan mati, memaksa Edwin untuk bertahan dalam situasi yang mencekam.
Joko Anwar menyatakan antusiasmenya terhadap proyek terbaru ini. “Tidak sabar untuk menghadirkan cerita yang menegangkan dan urgent ini ke penonton Indonesia. Pengepungan di Bukit Duri membawa isu yang relevan dan sangat dekat dengan kehidupan kita sekarang di Indonesia, mengajak penonton untuk merenungkan kembali persepsi tentang keadilan dan empati. Hal ini yang menjadikan film ini bukan hanya sekadar film action-thriller, namun juga pengalaman yang menggugah pikiran,” ujar Sutradara Joko Anwar dalam pernyataannya pada Senin (21/10/24).
James Farrell, Vice President of International Originals Amazon MGM Studios, turut mengungkapkan kebanggaannya dalam kolaborasi ini. “Kolaborasi ini menandai pencapaian penting, karena untuk pertama kalinya Amazon MGM Studios bekerja sama dengan perusahaan produksi film dari Asia Tenggara untuk perilisan film di bioskop. Kolaborasi ini juga menjadi yang pertama dengan sutradara berbakat Indonesia, Joko Anwar. Kami sangat antusias untuk mempersembahkan hasil kerja sama kami dengan tim Come and See Pictures menghidupkan visi unik Joko Anwar ke layar lebar bagi penonton Indonesia,” ungkapnya.
Film Pengepungan di Bukit Duri akan segera tayang di bioskop Indonesia pada tahun 2025. Bagi para penggemar film Indonesia, Pengepungan di Bukit Duri tentunya menjadi salah satu film yang wajib dinantikan pada tahun 2025 mendatang.