
Foto : Dokumentasi Istimewa. Calon wali kota nomor urut 1 Faldo Maldini, dan calon wakil wali kota nomor urut 1 Fadlin Akbar
Tangerang, tvrijakartanews - Debat pertama kandidat calon kepala daerah Kota Tangerang digelar pada Rabu (23/10/2024). Saat pemaparan visi dan misi, calon wali kota nomor urut 1 Faldo Maldini mengungkapkan visi yang diusungnya adalah gerak cepat dan kerja tuntas. Faldo menjanjikan pemerintahan yang bergerak cepat hingga ke akar permasalahan
"Kami hadir dengan visi gerak cepat kerja tuntas, untuk mewujudkan Kota Tangerang yang maju, yang sejahtera berkelanjutan dan berakhlakul karimah," ujar Faldo Maldini.
Faldo juga mengaku bahwa selama ini dia dan calon wakil wali kota nomor urut 1 Fadlin Akbar sudah berjalan kaki sepanjang 15 kilometer per hari untuk memahami permasalahan yang ada di Kota Tangerang. Dia juga mengaku bertemu setidaknya 6000 warga setiap hari dan mendengar segala permasalahan yang belum terselesaikan.
"Kami setiap hari berjalan kaki 15 kilo menemui 6000 samapi 7000 orang, blusukan bertemu dengan warga. Karena warga kota tangerang membutuhkan gerak cepat untuk menuntaskan permaslaahan dan sumbatan kerja yang ada.
Kami ingin memastikan semuanya dikerjakan secara cepat agar masalah yang ada terselesaikan," lanjutanya.
Adapun visi Faldo dan Fadlin akan didukung dengan berbagai program kerja lainnya yaitu :
Perbaikan fasilitas dan kualitas untuk pendidikan dan kesehatan di tiap kecamatan di Kota Tangerang. Kemudian mewujudkan infrastruktur yang berkualitas untuk akses air bersih, serta transportasi umum yang terkoneksi nyaman aman murah dan terjangkau.
"Dan terakhir, kami mengupayakan distribusi ekonomi yang adil unyuk meningkatkan daya saing warga Tangerang serta memastikan pengangguran di usia produktif di kota Tangerang 0 persen," tutupnya.
Adapun pada debat kandidat putaran pertama ini, KPU Kota Tangerang menyiapkan 5 panelis dari kalangan akademisi dan ulama. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Baijuri Khotib, Rektor Universitas Islam Syekh Yusuf, Mustofa Kamil, Wakil Rektor I Universitas Yuppentek Bambang Kurniawan, Dosen Ilmu Politik STISNU Abdul Hakim dan Dosen Universitas Negeri Jakarta, Dena Widyawan.

