Traktor listrik Jerman Mulai Beroperasi di Lahan Pertanian, Diharapkan Dapat Memangkas Biaya Operasional
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Crypto Hermawan

Foto: reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Traktor yang menggunakan baterai listrik, bukan diesel merupakan hal yang langka di bidang pertanian. Sejauh ini, produsen traktor besar hampir tidak menjual traktor bertenaga elektronik, sesuatu yang ingin diubah oleh Thaddaeus dan Johanna Baier.

Dalam upaya untuk memangkas biaya operasional secara signifikan, keluarga Baier telah mengembangkan Tadus, traktor bertenaga baterai yang saat ini sedang diuji di sebuah pertanian di Bavaria.

"Menurut saya, kelebihannya lebih banyak daripada kekurangannya. Pertama, penghematan biaya, karena kami tidak perlu lagi membeli solar dan kami dapat menghasilkan listrik yang kami butuhkan sendiri dengan sistem PV kami," kata Franz Obereisenbuchner yang telah menggunakan Tadus di pertaniannya dikutip dari reuters (23/10).

Obereisenbuchner telah menggunakan prototipe traktor elektronik, yang belum tersedia untuk dibeli, di peternakan sapi perahnya selama hampir satu tahun sekarang. Jika semuanya berjalan sesuai rencana pasangan pendiri, traktor listrik tersebut akan mulai diproduksi secara massal pada akhir tahun 2025.

Pengembang Thaddaeus Baier mendapat ide tersebut ketika ia melihat banyaknya sistem fotovoltaik di atap berbagai pertanian. Traktor listrik dimaksudkan lebih ramah lingkungan, tetapi juga lebih efisien secara ekonomi.

"Kendaraan ini dapat menggantikan traktor konvensional hingga 100%. Itu juga tujuan kami dan dapat menggunakan energi yang dihasilkan di lokasi secara langsung," jelas insinyur kedirgantaraan Thaddaeus Baier, seraya menambahkan: "Kilowatt jam dari fotovoltaik bernilai sekitar tiga hingga lima sen. Jika saya mekanisasikan di dalam kendaraan, biayanya mungkin sepuluh sen per roda. Jika saya menghasilkan energi yang sama dari diesel, saya akan memperoleh sekitar 50 sen, yang hampir lima kali lipat dari yang saya peroleh ketika saya menghasilkan listrik sendiri," jelasnya.

Biaya pembelian lebih mahal menurut Johanna Baier, yang bertanggung jawab atas pemasaran dan pengembangan Tadus. Dari perspektif manajemen bisnis, traktor listrik akan sekitar 35 persen lebih mahal daripada traktor diesel sejenis yang harganya sekitar 200.000 euro. Perhitungan harga untuk traktor listrik sudah mencakup subsidi dari program pemerintah federal.

"Namun, penting untuk dicatat bahwa biaya pengoperasian traktor kami sangat rendah sehingga biaya tambahan ini dapat diperoleh kembali dalam 2.000 hingga 3.000 jam pengoperasian," tegas Johanna Baier.

Bergantung pada pekerjaannya, traktor listrik dapat digunakan selama lima hingga sepuluh jam dengan sekali pengisian daya. Sebagian besar tugas sehari-hari dapat dilakukan dengan baik dengannya. Namun, traktor ini tidak cocok untuk pekerjaan yang sangat intensif dengan mesin berat, seperti membajak.

Sementara itu, bergantung pada kapasitas stasiun pengisian daya, pengisian daya baterai dapat memakan waktu hingga delapan jam. Namun, jika ada pekerjaan mendesak yang harus dilakukan pada traktor, baterai dapat dilepas dan diganti dengan baterai yang dapat diganti.

Sebanyak dua baterai dipasang di traktor listrik. Saat traktor tidak digunakan, baterai ini dapat digunakan sebagai unit penyimpanan berkapasitas 200 kilowatt jam untuk listrik yang diproduksi sendiri. Baterai ini kemudian dapat digunakan, misalnya, untuk mesin pemerah susu atau peralatan pertanian lainnya.