Cegah Penyebaran Cacar Air di SMPN 8 Tanggerang, Ketum PB IDI Sebut Tindakan Lokdown Sudah Benar
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI, Mohammad Adib Khumaidi. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI, Mohammad Adib Khumaidi mengatakan tindakan 'lockdown' yang dilakukan SMPN 8 Tangerang akibat terjangkit cacar air dan godongan sudah tepat. Hal ini untuk mengurangi kontak fisik di sekolah.

"Saya kira cukup (lockdown dua minggu). Tapi lockdown tidak hanya segera tidak boleh sekolah, harus langsung surveillance juga," kata Adib pada acara peringatan ulang tahun IDI di Jakarta, Kamis (24/10/2024).

Adib menambahkan dalam menangani penyakit menular, salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan menjaga kontak. Sekolah juga harus berkerjasama dengan puskesmas untuk langsung lakukan surveillance epidemiologi.

Dia memastikan tidak ada penularan selama 2 minggu tersebut. Prinsipnya dalam mengelola kesehatan,

"Kami menekankan bahwa harus ada masukan juga dari tenaga medis. Kalau dua minggu ternyata masih ada kasus lagi, barangkali surveillance-nya nggak jalan," ujarnya.

Menurut Adib, proses belajar mengajar juga sampai terhenti akibat kasus tersebut. Berdasarkan pengalaman lockdown ketika Pandemi Covid-19, hal yang sama bisa kembali diberlakukan.

Adib mengingatkan kepada para siswa untuk selalu menjaga kebersihan.

"Siswa juga harus kemudian ditingkatkan higienitasnya supaya dia tahan dengan penyakit-penyakit virus," pungkasnya.