Musisi Addie MS dan pengurus Badan Pelayanan Nasional Pembaharuan Karismatik Katolik Indonesia (BPN PKKI) dengan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Badan Pelayanan Nasional Pembaharuan Karismatik Katolik Indonesia (BPN PKKI) bekerja sama dengan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), akan menggelar konser bertajuk "Simfoni Indonesia: Ragam Nada Satu Budaya" pada Sabtu (9/11/2024) di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan. Konser itu digelar dalam rangka memperingati 100 tahun KWI dan sekaligus merayakan kekayaan dan kemajemukan Indonesia melalui musik dan seni.
Acara ini terinspirasi oleh semangat Bhinneka Tunggal Ika, menggambarkan keberagaman etnis, suku, dan agama di Indonesia yang tetap bersatu. Konser ini juga menjadi refleksi dari kunjungan Paus Fransiskus pada September lalu, yang membawa pesan perdamaian dan cinta kasih dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia.
Musisi kawakan Addie MS akan memimpin "Twilite Orchestra" dalam konser ini, bersama sejumlah seniman dan penyanyi Indonesia, termasuk Judika, Lea Simanjuntak, Olivia Pardede, Brisia Jodie, "Twilite Chorus", dan penari dari SMA St. Ursula. Mereka akan membawakan lagu-lagu dari berbagai daerah dan musik lintas agama, mencerminkan keragaman budaya Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi KWI dan BPN PKKI atas kesempatan luar biasa ini,” kata Addie MS dalam pertemuan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (24/10/2024).
“Konser ini bukan sekadar perayaan, tetapi memiliki misi mulia dalam mendukung karya pelayanan BPN PKKI di seluruh Indonesia. Saya mengajak masyarakat dari berbagai latar belakang agama, suku, dan etnis untuk hadir dan merayakan harmoni Indonesia melalui musik dan seni," sambungnya.
Ketua Panitia Konser Simfoni Indonesia, Ferdie Soethiono, menegaskan bahwa acara ini bersifat non-komersial.
“Kami tidak menjual tiket, melainkan menggunakan sistem undangan dan donasi. Ini bukan hanya perayaan 100 tahun KWI, tetapi juga bentuk nyata dukungan kita terhadap semangat persatuan Indonesia,” ujar Ferdie.
Konser "Simfoni Indonesia", kata dia, diharapkan menjadi simbol persatuan yang merangkul semua kelompok di Indonesia, dan merayakan harmoni yang terjalin melalui nada dan gerak di tengah keragaman bangsa. Simfoni Indonesia, kata dia, akan menitikberatkan keberagaman yang mempersatukan, bukan hanya dalam konteks agama Katolik, tetapi dalam spektrum yang lebih luas, merangkul semua kelompok di Indonesia.
“Walaupun acara ini bersifat internal, kami dengan senang hati menerima masyarakat pada umumnya untuk hadir turut merasakan keindahan harmoni yang terjalin melalui musik dan tari,” pungkas Ferdie.