
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengeklaim program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bakal mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Adik kandung Prabowo itu menyebut kontribusi sektor perumahan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tidak bisa dianggap remeh.
Oleh karena itu, program tersebut diyakini akan membantu pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Ini dari perumahan kami sudah hitung bisa tambah 1,1%—1,5%, perumahan merupakan 14% dari GDP (Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto) kita,” katanya di Menara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, dikutip Jumat (25/10/2024).
Lebih lanjut, menurut Hashim, hal tersebut tidak terlepas dari adanya ketertarikan investor asing. Sejumlah investor dari luar negeri diketahui telah menyatakan ketertarikannya terhadap program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Prabowo-Gibran
“Untuk perumahan, saya bisa laporkan bahwa saya sudah ketemu pemerintah Uni Emirat Arab, kemarin saya ketemu Menteri Toleransi, dia keluarga penguasa dia tertarik untuk membiayai program perumahan. Saya sudah ketemu penguasa dari Qatar, mereka juga (tertarik), dan dari China,” ungkapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu menjelaskan target pembangunan 3 juta rumah itu terdiri dari 1 juta hunian vertikal di perkotaan dan 2 juta rumah tapak di perdesaan yang dibangun dalam satu tahun.
Program tersebut tentunya akan menggerakkan ekonomi nasional, terlebih pembangunan rumah membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit. Kemudian material atau bahan bangunan yang dibutuhkan juga semuanya dapat dipasok dari dalam negeri yang lagi-lagi akan memutar kencang roda perekonomian di dalam negeri.
“Dana ini kan inflow of investment (aliran investasi) untuk perumahan, this will stimulate the economy (ini akan menstimulasi ekonomi,” tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) berkomitmen akan mengebut program 3 juta rumah pada Januari 2025. Demikian disampaikan Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah usai rapat perdana bersama Menteri PKP Maruarar Sirait beserta jajaran Kementerian di Kantor Ditjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024) malam.
“Menjelang akhir tahun (2024) kita selesaikan sisa dari pembangunan rumah yang ada, kami coba push sekuat-kuatnya berapa yang bisa kita capai dari sisa pekerjaan Kementerian sebelumnya. Nanti di bulan Januari tahun 2025, kita mulai dengan mengejar target 3 juta per tahun,” ungkap Fahri saat ditemui awak media.
Kendati demikian, Fahri belum dapat merinci anggaran yang akan dialokasikan untuk mengejar target pembangunan 3 juta rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) itu.
“Setahu saya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2025 itu untuk dua Kementerian (PU dan Perumahan) itu Rp 116 triliun kalau tidak salah. Sekarang itu kan kita mau bagi dua. Nah, ini alokasi teknisnya sedang kita bahas juga di internal, mana yang untuk operasional dan yang lain-lainnya,” paparnya.

