
Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil alias RK saat memborong kaos pemain Persija Jakarta. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil alias RK menanggapi hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia yang mengungkap elektabilitasnya sangat berbeda di antara keduanya. Dalam survei LSI, elektabilitas RK tertinggal hingga 10 persen dari pesaingnya, Pramono-Rano, namun dalam survei Poltracking elektabilitas RK dan Suswono unggul jauh.
Menanggapi hal itu, Ridwan Kamil menyatakan bahwa survei bukanlah penentu takdir, melainkan alat untuk evaluasi.
"Survei itu bukan penentu takdir. Justru ada puluhan lembar yang kita baca: disukai oleh golongan usia tertentu, pendidikan tertentu, isu-isu apa yang dianggap penting. Itu yang jadi cara saya merespons survei," ungkap RK di DPD Golkar, Jakarta, Jumat (25/10/2024).
Meski hasil survei beragam, Ridwan Kamil menganggapnya sebagai kesempatan untuk evaluasi dan memahami apa yang diinginkan masyarakat, tanpa terlalu mempermasalahkan perbedaan angka. Soal penyebab kedua survei sangat berbeda, RK mengaku tidak mengetahuinya.
"Saya juga enggak ngerti, karena saya bukan ahli survei. Saya hanya konsumenn dari membaca hasilnya seperti kawan kawan media juga, tanyanya ke ahlinya kira-kira begitu, ya," kata RK.
"Bisa mungkin karena beda orang yang disurvei, saya juga kan enggak tahu yah, objeknya kan lain-lain," sambungnya.
Sebelum, dalam Survei Poltracking Indonesia, elektabilitas pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, RK dan Suswono (RIDO) unggul dan mencapai 51,6 persen. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda mengatakan survei tersebut digelar setelah debat Pilkada Jakarta 2024 pada 6 Oktober 2024.
"Paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono mendapatkan elektabilitas 51,6 persen. Kemudian pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana elektabilitasnya 3,9 persen. Pramono Anung-Rano Karno elektabilitasnya 36,4 persen. Jadi, selisihnya cukup lumayan. Tapi, masih ada sekitar satu bulan lebih kalau dari pengambilan data,” ujar Hanta Yuda saat merilis hasil survei tersebut, Kamis (24/10/2024).
Hanta mengatakan elektabilitas RIDO terus tumbuh. Sebab berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Poltracking Indonesia pada September 2024, elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono berada pada angka 47,5 persen. Jika merujuk hasil survei hari ini, elektabilitas pasangan RIDO naik sebanyak 4,1 persen.
Sementara dalam survei LSI, elektabilitas Pramono Anung - Rano Karno berhasil menyalip elektabilitas Paslon RIDO serta Dharma Pongrekun dan Kun Wardana. Berdasarkan hasil survei yang digelar 10-17 Oktober 2024, Pramono-Rano unggul dengan elektabilitas 41,6 persen, disusul Ridwan-Suswono 37,4 persen, dan Dharma-Kun 6,6 persen.
“Ketika responden ditanya kalau Pilkada DKI Jakarta diadakan hari ini, siapa yang akan ibu dan bapak pilih? Hasilnya Pramono-Rano unggul dengan elektabilitas paling tinggi, disusul tempat kedua Ridwan-Suswono dan tempat ketiga Dharma-Kun,” kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan.
Djayadi mengatakan, alasan utama responden memilih Gubernur DKI Jakarta adalah pengalaman di pemerintahan sebanyak 23,1 persen, jujur bersih dari korupsi 15,4 persen, dan sudah ada bukti nyata hasi l kerjanya 11,5 persen.

