Pramono Anung Singgung Kegagalan Janji Ridwan Kamil Bangun Disneyland di Cikarang
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: Crypto Hermawan

Suasana debat kedua Pilkada Jakarta 2024 di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 3, Pramono Anung menyoroti janji calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil alias RK soal pembangunan taman hiburan kelas dunia seperti Disneyland di Kepulauan Seribu. Dalam debat Pilkada Jakarta 2024, Pramono mempertanyakan komitmen Ridwan Kamil dalam proyek ambisius tersebut, yang sebelumnya pernah direncanakan di Cikarang saat ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

“Dulu, pas 2018, Kang Emil (RK) pernah menyampaikan akan membangun Disneyland di Cikarang. Sekarang, Kang Emil sebagai calon Gubernur Jakarta menyampaikan akan membangun Disneyland di Kepulauan Seribu. Sebenarnya, akan dibangun di Cikarang atau di Kepulauan Seribu?” sindir Pramono dalam debat yang digelar di Beach City International Stadium Ancol, Minggu (27/10/2024).

Menanggapi hal tersebut, RK menegaskan bahwa sebagai pemimpin merasa perlu memiliki visi besar, meski terkadang proyek yang direncanakan tidak semuanya berhasil terealisasi. Ridwan Kamil membela gagasannya dengan menyebut bahwa pemimpin harus berani mengambil keputusan dan memiliki daya imajinasi untuk mengubah Jakarta menjadi kota kelas dunia.

“Sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpin yang berani mengambil keputusan, walaupun kadang berhasil dan kadang gagal,” ujar Ridwan Kamil.

“Tugas pemimpin adalah berimajinasi. Seburuk-buruknya pemimpin adalah hanya mengerjakan apa yang ada tanpa daya imajinasi. Bung Karno melahirkan Indonesia oleh daya imajinasi," sambungnya.

Mantan Wali Kota Bandung itu menjelaskan bahwa rencana pembangunan kawasan hiburan bertaraf internasional seperti Disneyland atau Universal Studio di Kepulauan Seribu bertujuan mendongkrak devisa dan pariwisata di Jakarta. Ia mengungkapkan rencananya untuk menciptakan special economic zone yang berfokus pada sektor hiburan di Kepulauan Seribu, dengan harapan kawasan tersebut bisa menjadi destinasi kelas dunia yang berbeda dari taman hiburan lokal.

“Jakarta ini sangat konkret. Kunjungan devisa ke Kepulauan Seribu sangat sedikit,” kata Ridwan Kamil.

“Saya sudah bertemu dengan beberapa pihak yang mengatakan ini sangat visible. Sehingga devisa bisa datang, atau istilah Indef, taman tertutup berbayar agar devisa masuk. Jadi, kelasnya tidak lagi kelas Ancol; kita bicara kelas dunia,” tambahnya.