
Gambar: Emvat Mosakovskis/Shutterstock.com
Jakarta, tvrijakartanews - Hampir semua spesies pohon di dunia telah ditambahkan ke Daftar Merah IUCN, yang berfungsi sebagai inventaris status konservasi spesies. Namun, dalam proses tersebut, ditemukan bahwa 38 persen spesies pohon yang diidentifikasi saat ini berisiko punah.
Penilaian Pohon Global, yang merupakan upaya bersama selama satu dekade yang melibatkan lebih dari 1.000 pakar dari seluruh dunia, menemukan bahwa dari 47.282 spesies pohon yang dievaluasi dan ditambahkan ke dalam daftar, sedikitnya 16.425 di antaranya terancam punah. Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat jumlah gabungan spesies burung, mamalia, reptil, dan amfibi yang terancam punah dalam daftar tersebut.
Titik rawan tertentu untuk risiko kepunahan juga ditemukan di pulau-pulau, yang ditemukan memiliki proporsi spesies pohon yang terancam paling tinggi. Ada sejumlah faktor yang diyakini berkontribusi terhadap hal ini, termasuk penggundulan hutan dan perubahan iklim, tetapi juga keberadaan spesies dan penyakit invasif.
Bahkan di Amerika Selatan, yang merupakan rumah bagi berbagai spesies pohon paling beragam, seperempat spesies pohon yang dinilai terancam punah dan jumlah itu bahkan mungkin akan terus bertambah.
"Meskipun proporsi spesies pohon yang dilaporkan terancam di Amerika Selatan - pemimpin dunia dalam keanekaragaman pohon - lebih rendah (25 persen), persentase ini pasti akan meningkat," jelas Dr. Eimear Nic Lughadha, Pemimpin Riset Senior dalam Penilaian dan Analisis Konservasi di Royal Botanic Gardens, Kew, dalam sebuah pernyataan dilansir dari IFLScience (29/10).
"karena banyak spesies pohon dari Amerika Selatan belum dideskripsikan untuk sains dan spesies pohon yang baru bagi sains lebih mungkin terancam punah," lanjutnya.
Ancaman kepunahan bukan hanya berita buruk bagi pepohonan, manusia dan satwa liar sama-sama bergantung pada hutan di planet ini.
"Pohon secara langsung menopang kelangsungan hidup banyak spesies, termasuk banyak spesies yang ditemukan dalam Daftar Merah IUCN. Hutan yang tumbuh subur dan beragam secara alami sangat penting dalam mengurangi perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati, dan dengan demikian solusi untuk satu krisis sering kali memiliki manfaat yang saling memperkuat bagi krisis lainnya," kata Dr. Dave Hole, Wakil Presiden Solusi Global di Moore Center for Science, Conservation International.
Ia menambahkan bahwa hal ini membuat semakin banyaknya spesies pohon yang terancam punah yang tercantum dalam Daftar Merah semakin memprihatinkan.
Namun, ada sisi positif dari informasi tersebut. Informasi ini memberi para ilmuwan ide yang lebih jelas tentang cara terbaik untuk mulai memecahkan masalah tersebut.
“Penilaian semua spesies pohon merupakan pekerjaan besar yang memakan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan dan itu perlu dirayakan,” kata Jean-Christophe Vié, Direktur Jenderal Fondation Franklinia, salah satu organisasi yang mendanai penilaian tersebut.
Menurut Jean, penilaian ini masih berlangsung, tetapi sekarang mereka tahu di mana harus bertindak untuk mengatasi krisis kepunahan yang melanda pohon-pohon di dunia secara efisien.