Dharma Cerita saat Pertama Sebelum Duet dengan Kun, Mantan Menkes Jadi Penghubung. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, mengungkapkan pengalamannya saat pertama kali bertemu calon wakil gubernur, Kun Wardana Abiyoto.
Dharma mengenang pertemuan pertamanya dengan Kun serta peran penting mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah, yang menjadi penghubung mereka.
Pertemuan Dharma dan Kun terjadi pada acara deklarasi pencalonan Dharma di Gedung Joang '45, Salemba, Jakarta, pada 3 Februari 2024. Di sana, Kun terlihat pendiam, namun meninggalkan kesan yang mendalam bagi Dharma.
Awalnya saat acara deklarasi di Gedung Joang '45, waktu itu dirinya belum terpikir untuk memilih Kun, karena beliau terlihat pendiam.
"Tanggal 3 Februari saya deklarasi(Gubernur DKI) di Gedung Joang '45 di Salemba. Nah, saya belum kepikiran dengan Pak Kun (Wardana) karena beliau ini kan pendiam, mesem-mesem," kata Dharma.
Hal ini disampaikannya pada acara 'Silaturahmi Kebangsaan' di Sekretariat Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024) sore.
Lebih lanjut, Dharma saat itu belum mengenal Kun dengan baik. Namun, setelah diundang ke rumah Kun, ia terkejut mengetahui prestasi Kun sebagai mahasiswa termuda di usia 12 tahun yang tercatat di MURI.
Sebelumnya ia tidak tahu jika Kun adalah 'bayi ajaib' ketika mengunjungi rumahnya. Di sana Dharma melihat plakat MURI dan terkesan.
"Saya belum tahu kalau beliau ini adalah bayi ajaib sampai saya mampir ke rumahnya. Lalu saya lihat ada (rekor) MURI. Ah, apaan sih ini (plakat MURI), 12 (tahun), 8 bulan (usia saat pertama menjadi mahasiswa). Oh, bahaya juga saya bilang," ucapnya.
Awalnya, Dharma mempertimbangkan Siti Fadilah untuk menjadi cawagubnya. Namun, setelah meminta waktu untuk berdoa, Siti menyatakan tidak bisa memenuhi tawarannya.
Dua minggu sebelum pendaftaran, Dharma dalam hati memilih Siti Fadilah. Tapi Siti Fadilah minta waktu untuk berdoa, dan akhirnya menyampaikan bahwa Siti Fadilah tidak bisa menerima tawaran dari dirinya itu.
"Sampai akhirnya,kira-kira 2 minggu sebelum ditentukan untuk mendaftar, saya dalam hati, (memilih) Ibu Siti Fadilah. Tapi beliau minta waktu 2 hari untuk puasa, bertanya kepada Tuhan. Akhirnya jawabannya apa? Mohon maaf, bukan tidak menghormati permintaannya, tetapi saya (Siti Fadilah) sudah tua, anak-anak saya tidak mengizinkan, dan saya tidak mau," katanya.
Dalam pertemuan terpisah antara Siti Fadilah dan Dharma kebetulan Kun juga hadir. Setelah mereka (Siti dan Kun) salat dan berdoa, Siti mendapatkan 'penglihatan' bahwa Kun akan menjadi Wakil Gubernur Jakarta.
Hal ini mengubah keputusan Dharma hingga akhirnya memilih Kun untuk menjadi wakilnya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Dharma menjelaskan lebih detail, setelah salat, Siti menerima informasi bahwa Kun akan dilantik. Meskipun ia tidak memikirkannya sebelumnya, akhirnya Siti menyarankan agar dirinya memilih Kun. Menurutnya ini adalah peristiwa yang nyata.
"Ternyata, mereka berdua pergi ke masjid, salat. Dapet jawaban gak? Bu Siti yang dapet. Akhirnya, kemudian mereka diskusi-diskusi, eh Ibu Siti ditelepon seseorang, Bu, saya melihat, saya gak tahu melihat mimpi atau punya vision, melihat Pak Kun dilantik jadi wakil. Padahal saya gak kepikiran dia. Terus akhirnya Ibu Siti panggil, kayaknya Pak Kun aja ya pikir-pikir. Yaudah deh, ini peristiwa nyata nih," jelas Dharma.