Harga Gula Melambung, Mendag Sebut India Lagi Pemilu
EkonomiNewsAdvertisement
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Mendag tinjau pasar mengantisipasi kenaikan harga gula./ Foto: Yohanes Abimanyu

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan harga gula melampung tinggi imbas dari India berhenti periode Pemilu 2024. Negara itu berhenti mengekspor semua komoditi, termasuk beras dan gula.

"Kalau harga gula karena memang impor naik ya. Bahkan di India itu dilarang gula, beras kan dilarang. Itu akan berpengaruh," kata pria biasa disapa Zulhas kepada awak media, di Pasar Johar Baru, Senin (4/12/2023).

Zulhas menilai tahun politik di India membawa tekanan terhadap ekspor semua produk. Hal ini agar negara tersebut terhindar dari inflasi.

"Tapi gula ini dari India, pemilu bulan Mei jadi semua produk-produknya, termasuk beras, tidak boleh ekspor agar dalam negerinya tidak inflasi," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan akan mempercepat realisasi impor tersebut. Dia bilang, realisasi impor gula konsumsi saat ini baru 56% dari total kuota impor 1 juta ton.

"Nah untuk gula ini upaya kita mempersiapkan importasi, kan realisasi importasi masih baru 56%. Jadi, nanti kita percepat untuk jaga ketersediaan," kata Isy.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, harga gula pasir secara rata-rata nasional kini mencapai Rp 17.100/kg. Harga tersebut telah di atas Harga Acuan Pembelian (HAP) pemerintah sebesar Rp 16.000 per kg. (Yohanes Abimanyu)