Rencana Pembangunan Flyover dalam 7 Hari, Begini Penjelasan Dharma Pongrekun
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Rencana Pembangunan Flyover dalam 7 Hari, Begini Penjelasan Dharma Pongrekun. Foto : Achmad Basofi

Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun mengungkapkan rencana pembangunan flyover (jalan layang) dengan teknologi terbaru yang dapat diselesaikan dalam waktu hanya tujuh hari.

Menurutnya, ada lima jenis teknologi yang dapat digunakan, dan proses ini mirip dengan sistem knockdown atau teknologi konstruksi bongkar pasang, nantinya bagian-bagian flyover akan dipersiapkan terlebih dahulu.

Namun, ia belum merinci terkait lima jenis teknologi yang digunakan untuk penerapan rencana ini.

"Ada lima teknologinya. Nanti saya akan buka teknologinya.

Jadi ini semacam knockdown. Hanya dalam tujuh hari. Siapkan dulu di luar," kata Dharma kepada wartawan di Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).

Dalam rencana ini, Dharma menjelaskan, pelaksanaan pembangunan akan dimulai setelah semua elemen siap. Selama tujuh hari, proses pemasangan dapat dilakukan dengan cepat, sehingga mengurangi dampak pada lalu lintas di sekitar.

"Di mal dulu dibikin. Lalu nanti pelaksananya tujuh hari tinggal tap-tap. Sehingga lalu lintas tidak berlama-lama," jelasnya.

Lebih lanjut, tujuannya adalah untuk menciptakan aliran lalu lintas yang lancar tanpa penumpukan akibat lampu merah.

"Caranya jalan yang macet, jangan sampai ada penumpukan akibat adanya lampu merah. Tetapi dibikin dia mengalir seperti air," katanya.

Dharma mengatakan, konsep ini juga mencakup penghindaran perpotongan kendaraan di persimpangan, dengan solusi naik ke atas, mirip dengan desain semanggi yang telah ada.

"Jadi jangan sampai yang kendaraan yang menyilang ini mau motong ke kanan, kendaraan itu harus tunggu lampu merah di sini. Tapi naik ke atas," kata Dharma.

"Hampir mirip-mirip dengan semanggi kok," sambungnya.

Selain itu, Dharma juga mengatakan, ada pengembangan roundabout atau persimpangan jalan berbentuk bundaran di beberapa titik strategis akan membantu menjaga kelancaran arus kendaraan.

Dengan adanya ini, meski kendaraan bergerak pelan, tetapi kendaraan akan tetap dapat bergerak tanpa sering berhenti, ini akan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan.

Dharma pun berharap, adanya inovasi ini menjadi solusi efektif untuk mengatasi kemacetan, membuat perjalanan di kota lebih efisien dan menyenangkan.

"Kita perbanyak namanya roundabout. Roundabout itu kayak bundaran HI, supaya kendaraan selalu mengalir.

Walaupun pelan, tapi mengalir. Sehingga orang menikmati mobilnya juga enak. Jangan dikit-dikit berhenti," terang Dharma.