
Dharma Pongrekun Janji Bakal Renovasi Rumah Warga Jakarta yang Tak Layak Huni. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun menegaskan bakal renovasi rumah warga Jakarta yang tidak layak huni di area pemukiman padat penduduk, penerapan program tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Menurutnya, nantinya fokus utama program itu adalah kawasan Jakarta Pusat, yang dianggap paling memprihatinkan.
Bahkan kalau bisa, Dharma ingin melaksanakan ini secara bersamaan di setiap wilayah, ia menilai itu akan lebih baik. Namun, ia harus melihat mana yang menjadi prioritas terlebih dahulu tentunya.
"Oh ya, tentunya bertahap. Kalau memang kita bisa laksanakan bareng-bareng di setiap wali kota," kata Dharma kepada wartawan di Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).
"Kita kan lihat mana yang prioritas. Kalau saya lihat yang prioritas adalah yang di Jakarta Pusat. Betul-betul itu tidak layak," sambungnya.
Dharma menggambarkan kondisi kehidupan masyarakat di Jakarta Pusat, di situ banyak keluarga hidup dalam satu rumah yang sempit.
Ia menjelaskan, satu rumah dihuni oleh tiga sampai lima Kartu Keluarga (KK) dalam satu rumah, dengan pintu masuk dibagi dua, dan atapnya tidak memadai. Dharma mengaku sangat prihatin dengan tempat tinggal warga yang seperti itu.
"Nanti kalau ke sana, ya kalau ngikutin saya, itu menangis. Kalau sudah orang menangis, berarti hatinya tersentuh," kata Dharma.
"Coba kalian bayangkan misalnya kalian yang ada di sana, orang tua kalian di situ hidup 50 tahun. Di dalam satu rumah ada lima, bisa ada tiga sampai lima KK," lanjutnya.
"Mereka cuma pintu masuk, terus dibagi dua. Di atasnya atap. Boleh dicek ke sana," jelas Dharma.
Lebih lanjut, ia menyoroti ironi kondisi tersebut, yang hanya berjarak beberapa menit dari Istana Negara dan Balai Kota Jakarta.
Dharma mempertanyakan kenapa keadaan warga yang seperti ini tidak diurus, ia menilai dengan adanya pemimpin yang dapat membuat Jakarta gemerlap atau berkilap-kilap seharusnya tidak melupakan rakyatnya.
Menurutnya, akibat masih ada warga yang belum tercukupi kebutuhannya juga bisa berdampak pada tingkat kriminalitas.
"Dan yang mirisnya apa? Cuma lima menit, empat menit dari Istana Negara dan Balai Kota. Pertanyaannya, kenapa tidak diurusin? Buat apa Jakarta gemerlapan sementara rakyatnya ditinggalkan? Inikah yang kita inginkan Jakarta ke depan? Karena ini mempengaruhi kriminalitas," kata Dharma.
Maka dari itu, ia menekankan pentingnya memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi agar mereka tidak terpaksa melakukan tindakan kriminal untuk bertahan hidup.
Dharma pun mengatakan, pemimpin itu harus adil, rakyat perlu makan agar dapat berpikir dengan tenang dan tidak hidup dalam kecemasan.
"Ketika orang susah, dia butuh makan, dia akan terpaksa melakukan sesuatu untuk mengisi perutnya. Oleh sebab itu kita mencegah supaya jangan terjadi itu, makanya kita harus adil. Rakyat harus dikasih makan, rakyat perutnya harus kenyang," jelas Dharma.
"Supaya dia bisa berpikir dengan tenang. Tidak kalap, tidak gelisah, tidak khawatir. Untuk keamanan ekonomi keluarganya," tambahnya.

