
Dharma Pongrekun Bakal Fokus Pada Masalah Ekonomi di Minggu Pertama Jika Menjabat sebagai Gubernur. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun menegaskan bahwa pada minggu pertama ketika menjabat sebagai gubernur, ia dan wakilnya Kun Wardana Abiyoto akan memprioritaskan penyelesaian masalah ekonomi, khususnya persoalan kebutuhan dasar masyarakat, seperti pangan.
Menurutnya, dampak pandemi Covid-19 yang lalu masih terasa hingga saat ini, dengan ekonomi yang hancur dan menyebabkan deflasi, yang kemudian berujung pada inflasi. Bahkan ia mengatakan, ada kemungkinan akan terjadi peristiwa seperti pandemi lagi.
"Di minggu pertama nanti kalau kami menjabat, persoalan perut itu yang akan saya utamakan dulu," kata Dharma kepada warga dalam blusukannya di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2024).
"Karena setelah masa pandemi yang lalu. Kenapa saya bilang yang lalu? Karena mungkin ada yang akan datang. Itu ekonomi hancur semua, menyebabkan deflasi dan bahkan saat ini inflasi," sambungnya.
Dharma pun menyoroti bahwa kondisi ini telah memperburuk nasib warga kelas ekonomi menengah yang semakin tertekan dan terpaksa jatuh ke lapisan ekonomi bawah.
Ia mengatakan, ada sejumlah pihak yang merencanakan dan menikmati keuntungan dari kondisi di balik semua itu. Maka dari itu, ia menegaskan tidak akan membiarkan itu terjadi.
"Dimana kelompok ekonomi menengah sedang ditekan menuju ke kelompok ekonomi bawah. Apakah ini terjadi begitu saja? Tidak. Ada yang merencanakan di balik ini semua. Ada yang menikmati dari program tersebut, hajatan tersebut," jelas Dharma.
Ia juga menegaskan bahwa ketimpangan yang terjadi, menurutnya, ada segelintir pihak semakin kaya sementara rakyat semakin miskin, namun ia mengatakan dirinya dan Kun bukan bagian dari segelintir pihak itu.
"Dimana mereka makin kaya, rakyat makin miskin. Dan yang pasti kami bukanlah bagian-bagian daripada yang menikmati program daripada pandemi tersebut," kata Dharma.
Dharma mengungkapkan bahwa dirinya juga merasakan dampak langsung dari krisis ekonomi tersebut, dengan menurunnya kesempatan kerja dan terbatasnya ruang bagi masyarakat untuk bertahan hidup dengan layak.
Lebih lanjut, ia mengkritik kebijakan yang ada, yang menurutnya malah memperburuk kondisi rakyat kecil. Ekonomi semakin menurun, kesempatan ruang kerja semakin sempit, dan usia kerja juga dibatasi. Tujuannya, agar rakyat yang berada di bawah semakin tidak mampu menjalani hidup layak dan akhirnya menjadi terperangkap dalam kondisi yang memiskinkan.
Dharma pun berkomitmen untuk memperbaiki keadaan ini dengan mengambil langkah-langkah konkret demi kesejahteraan rakyat, terutama mereka yang terdampak paling parah oleh krisis ekonomi.
"Saya termasuk bagian daripada rakyat yang juga mengalami persoalan yang sama. Ekonomi semakin menurun, kesempatan ruang kerja semakin dipersempit, usia kerja juga dibatasi," kata Dharma.
"Apa maksudnya? Maksudnya adalah supaya rakyat yang di bawah semakin tidak mampu menjalani hidup layak dan akhirnya diperbudak," tambahnya.

