
Keluarga Kompak Kunci Ekonomi yang Sehat, Dharma Pongrekun Soroti Pengaruh Ekonomi Terhadap Adab Keluarga. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun menekankan pentingnya keharmonisan keluarga dalam menjaga ekonomi yang sehat.
Menurutnya, ekonomi dalam rumah tangga hanya bisa berjalan dengan baik jika keluarga mampu menjaga kekompakan dan saling mendukung.
Dharma menjelaskan terkait ekonomi yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu Oikos yang berarti keluarga, dan Nomos yang berarti aturan. Artinya, adab dalam keluarga sangat ditentukan oleh kondisi ekonominya.
"Di dalam rumah hanya bisa berjalan ekonominya apabila keluarganya kompak. Ingat, ekonomi berasal dari bahasa Yunani, Oikos dan Nomos. Oikos itu apa? Keluarga. Nomos itu apa? Aturan," kata Dharma kepada wartawan di Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2024) sore.
"Jadi, adab daripada keluarga sangat ditentukan oleh ekonominya," sambungnya.
Namun, Dharma juga mengkritik kondisi ekonomi saat ini yang justru berpotensi merusak hubungan keluarga.
"Tetapi yang terjadi saat ini justru ekonomi merusak. Kondisi ekonomi merusak adab daripada keluarga. Lihat banyak percerian dengan alasan apa? Ekonomi," katanya.
Menurutnya, banyak perceraian yang disebabkan oleh masalah ekonomi, baik itu karena ketidakstabilan finansial atau karena upaya salah satu pihak mencari kesenangan pribadi, meninggalkan keluarga demi kepentingan lain.
Ia pun mengatakan, ekonomi yang diperoleh dengan cara yang tidak baik juga akan menimbulkan perpecahan di tengah keluarga.
"Ekonomi kalau diperoleh dengan tidak baik akhirnya juga akan menimbulkan perpecahan di tengah keluarga. Mungkin meninggalkan keluarganya yang lama demi mencari kesenangan yang baru dan sebagainya," jelas Dharma.
Sebagai solusinya, Dharma mengajak seluruh warga Jakarta untuk kembali mengingat filosofi rumah adat yang telah lama menjadi identitas budaya masyarakat Betawi, yang mengedepankan nilai-nilai keluarga, kebersamaan, dan kesejahteraan bersama.
"Oleh sebab itu mari kita kembalikan Jakarta sesuai dengan bereformasi jati diri. Sesuai dengan filosofi rumah adat rakyat Jakarta," kata Dharma.
Dharma berharap ini bisa menjadi pengingat bagi seluruh keluarga warga Jakarta, bahwa kesejahteraan ekonomi keluarga tidak hanya ditentukan oleh faktor materi, tetapi juga oleh kekuatan adab dan prinsip kebersamaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dengan begitu, seluruh anggota keluarga menjadi beradab, harmonis, mandiri, makmur, dan bahagia.
"Untuk mewujudkan rakyat yang beradab, harmoni, mandiri, makmur, dan yang paling terakhir adalah bahagia," tambahnya.

