
Meutia Hatta, Putri Bung Hatta / foto: Sanrifa Akmalia
Jakarta, tvrijakartanews - Di peringatan Hari Pahlawan, putri Proklamator Indonesia, Meutia Hatta, berbagi pandangannya tentang tiga nilai keteladanan Bung Hatta yang bisa dijadikan inspirasi bagi generasi Z. Dalam acara diskusi dan pemutaran film Bung Hatta di Rumah Bung Hatta, Jakarta, pada Minggu (10/11/24). Meutia membagikan tiga keteladanan Bung Hatta yang bisa menjadi inspirasi di era modern ini.
Bung Hatta, yang dikenal sebagai Wakil Presiden pertama Indonesia, juga seorang pemikir yang sangat mencintai ilmu dan bangsa. Ia tidak hanya berjuang untuk kemerdekaan Indonesia tetapi juga menjadi teladan dalam sikap dan kebiasaannya yang mendalam. Bagi generasi Z, Bung Hatta bisa menjadi sosok yang relevan karena nilai-nilai yang ia pegang erat masih sangat penting di masa kini.
Meutia menyampaikan tiga teladan penting dari Bung Hatta yang bisa dilakukan generasi muda saat ini. Pertama, membaca dan belajar dengan bijak. Bung Hatta dahulu selalu membaca untuk menambah wawasan dan memperkaya pikirannya. Namun, Meutia menyadari bahwa saat ini generasi Z lebih sering menonton sebagai media pembelajaran.
Ia mengatakan, “Bung Hatta itu (dulu) selalu membaca. Tapi sekarang sudah lain, bukan membaca tapi menonton, tapi yang ditonton itu harus bisa dicerna, apa baiknya, apa manfaatnya.” ujarnya saat diwawancarai wartawan pada Minggu (10/11/24).
Generasi muda diharapkan tetap kritis dalam menyaring informasi yang dikonsumsi, baik melalui buku, film, atau konten digital.
Kedua, Meutia mengajak generasi muda untuk menumbuhkan rasa bangga dan cinta tanah air. Menurutnya, banyak generasi muda yang belum sepenuhnya menyadari kekayaan dan potensi yang dimiliki Indonesia.
“Kita harus tahu apa sih yang kita punya. Seringkali kita tidak tahu apa yang kita punya,” ujarnya.
Dengan mengenal lebih dalam budaya, alam, dan kekayaan lainnya, generasi muda dapat merasa lebih dekat dan bangga dengan tanah airnya.
Terakhir, nilai persatuan dan kesatuan menjadi aspek penting yang ditekankan Meutia Hatta. Indonesia sebagai negara multikultural membutuhkan kebersamaan di antara suku, agama, dan budaya yang berbeda.
Meutia mengingatkan bahwa konsep persatuan ini sudah ditegaskan melalui Sumpah Pemuda, di mana seluruh suku bangsa Indonesia bersatu menjadi satu identitas. “Kita tidak bisa jika tidak bersatu. Maka itu kita menjadi satu Indonesia, seperti Sumpah Pemuda, suku bangsa yang berbeda-beda tetapi tetap satu,” jelasnya.
Dalam konteks peringatan Hari Pahlawan, pesan-pesan ini diharapkan dapat menginspirasi generasi Z untuk terus belajar, mencintai bangsa, dan menjaga persatuan.