
Jakarta Awet Muda bersama RK Ecosystem saat menggelar diskusi bertajuk "Enabling Supportive Ecosystem for Youth: Kolaborasi Seisi Kota untuk Dukung Kreativitas Orang Muda" di Clay Coffee Space, Jatinegara Kaum, Jakarta Timur. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Jakarta Awet Muda, bagian dari Relawan Kerja (RK) Ecosystem, menggelar diskusi bertajuk "Enabling Supportive Ecosystem for Youth: Kolaborasi Seisi Kota untuk Dukung Kreativitas Orang Muda" di Clay Coffee Space, Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, pada Sabtu (9/11/2024). Diskusi ini mengundang berbagai tokoh muda dan pemangku kepentingan untuk membahas komitmen pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO), dalam membangun Jakarta yang ramah bagi generasi muda.
Dewan Pembina RK Ecosystem, M. Arief Rosyid Hasan, menyatakan bahwa dukungan Jakarta Awet Muda bagi pasangan RIDO didasari oleh visi mereka yang mengutamakan ruang bagi kreativitas dan aspirasi anak muda.
"Generasi muda Jakarta membutuhkan lingkungan yang mendukung eksplorasi, inovasi, dan kolaborasi. Kami percaya bahwa pasangan Ridwan Kamil-Suswono akan mewujudkan upaya nyata untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah bagi generasi muda yang kreatif," ujar Arief.
Selain Arief, turut hadir pula Anggota DPRD Jakarta periode 2024-2029, Ghozi Zul Azmi; Wakil Ketua Harian DPP PKB, Gilbran Muhammad Noor; Content Creator, Clarissa Shafa; dan Co-Founder Jakarta Awet Muda, Luthfi Ridzki Fakhrian.
Sementara itu, Ghozi Zul Azmi menambahkan bahwa Ridwan Kamil, dengan latar belakangnya sebagai insinyur, memiliki pengalaman teknis yang diperlukan untuk menghadirkan infrastruktur yang mendukung, termasuk program pembangunan waduk di Jakarta Timur.
"Pak Ridwan Kamil memiliki kompetensi teknis yang diperlukan untuk merealisasikan program-program pemerintah, termasuk rencana pembangunan 30 waduk di Jakarta Timur pada 2025," jelas Ghozi.
Gilbran Muhammad Noor, Wakil Ketua Harian DPP PKB, juga menyoroti pentingnya peran anak muda dalam pembangunan kota. Menurutnya, pasangan RIDO tidak hanya melihat anak muda sebagai alat politik, tetapi juga memberi mereka ruang nyata untuk berpartisipasi.
"Saya senang mendengar Pak Ridwan Kamil menekankan pentingnya peran anak muda dalam pembangunan kota. Anak muda tidak boleh hanya menjadi objek politik, tapi juga ikut berperan aktif," kata Gilbran.
Clarissa Shafa, seorang Content Creator, mengutarakan harapannya agar pemimpin Jakarta mendatang bisa menciptakan ruang yang lebih besar bagi anak muda untuk berkreasi dan berkontribusi.
“Jakarta maju bukan hanya tanggung jawab masyarakat, tapi juga pemerintah, sektor swasta, dan komunitas. Banyak inovasi dari anak muda yang membutuhkan dukungan nyata dari pemerintah atau pihak swasta agar bisa berjalan,” ujar Clarissa.
Luthfi Ridzki Fakhrian, Co-Founder Jakarta Awet Muda, menutup diskusi dengan menegaskan komitmen komunitasnya untuk mendukung RIDO dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota yang inklusif bagi generasi muda.
“Jakarta Awet Muda hadir untuk mendorong kolaborasi dan mendukung RIDO yang memiliki visi yang jelas bagi Jakarta. Ini bukan hanya soal Jakarta hari ini, tetapi untuk masa depan kota ini,” tuturnya.
Diskusi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang mendukung kreativitas serta inovasi anak muda dalam mewujudkan kota yang maju dan inklusif.

