
Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno dalam agenda silaturahmi Urang Sunda di Cipete, Cilandak, Jalarta Selatan, Senin (11/11/2024). (Foto: Chaerul Halim).
Jakarta, tvrijakartanews - Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno ingin memanfaatkan car free day (CFD) di Jakarta, sebagai wadah pengembangan budaya nusantara.
Nantinya, kegiatan CFD ini bisa menyajikan berbagai pertunjukan kebudayaan nusantara. Misalnya, kebudayaan Betawi hingga Sunda.
"Kita bisa, Kebudayaan Sunda tampil di Car Free Day. Misalnya, pencak silatnya atau apa atau segala macam, angklungnya bisa. Dan itu memang wawenang diskresi dari sebuah pimpinan daerah," kata Rano dalam agenda silaturahmi Urang Sunda di Cipete, Cilandak, Jalarta Selatan, Senin (11/11/2024).
Untuk itu, Rano menegaskan, apabila Pramono dan dirinya terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta, ia tak hanya mengembangkan budaya Betawi saja melainkan seluruh kebudayaan yang ada di Jakarta.
"No, No, No. Jakarta itu bukan hanya Betawi, 38 persen di sini masyarakat Jawa, Betawi 27 persen, Sunda 15 persen. Artinya apa? Kekuatan Jakarta itu kekuatan bersama, dia (Betawi) tidak bisa unggul," ucap dia.
Dia menambahkan, penguatan kebudayaan merupakan salah satu syarat Jakarta untuk menjadi kota global dan pusat pertumbuhan ekonomi nasional. Mengingat, Jakarta kini tak lagi berstatus sebagai ibu kota negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
"Saya sudah sampaikan sebagai persyaratan kota global, kebudayaan itu nomor empat. Artinya, kita boleh ekonomi hebat, kita boleh SDM hebat, tapi kalau kota tidak ada budaya, hilang persyaratan sebagai kota global," imbuh dia.

