
Pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kawasan GBK, Jakarta Pusat. Sumber Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa di samping program makan siang gratis dan susu gratis untuk masyarakat, pihaknya juga bakal turut berfokus melakukan hilirisasi digital. Menurut Wali Kota Solo itu, hilirisasi digital diperlukan untuk memfasilitasi generasi muda Indonesia.
"Kami memahami bahwa tantangan ke depan tidak lah mudah, tetapi kesempatan yang muncul terutama bagi generasi muda semakin terbuka. Oleh karena itu, ke depannya, kami akan menitikberatkan perhatian pada hilirisasi digital," ujar Gibran dalam keterangannya, Selasa, 12 Desember 2023.
Gibran menyebut untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 banyak persiapan yang harus dilakukan di seluruh sektor, termasuk pengembangan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, cawapres yang berpasangan dengan Prabowo Subianto itu berkomitmen untuk menyiapkan tenaga ahli di berbagai bidang termasuk bidang hilirisasi digital.
"Kami (Prabowo-Gibran) menyadari bahwa tantangan zaman harus dijawab dengan persiapan yang matang. Oleh karena itu, kami akan menyiapkan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki keahlian dalam bidang kecerdasan buatan, data analitik, keamanan siber, kriptografi, bioteknologi, dan lain sebagainya," kata putra sulung Joko Widodo atau Jokowi itu.
Gibran juga memaparkan rencananya mendidik santri yang ahli dalam digital marketing untuk membantu dalam proses hilirisasi digital tersebut.
Menurut dia hal ini dapat membantu mereka menyesuaikan kemampuan dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat.
Sementara itu, mengutip pernyataan Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, pada tahun 2025, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai nilai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD 130 miliar atau Rp 2.037 triliun dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 19 persen.
Abdullah menjelaskan bahwa peran pengembang lokal sangat penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. Dengan pertumbuhan yang signifikan, pengembangan aplikasi menjadi kunci untuk mengatasi kesenjangan digital di Indonesia dan memberikan akses digital yang lebih luas dan merata kepada masyarakat yang belum terhubung secara digital. Hal ini diharapkan dapat membentuk ekosistem digital yang lebih inklusif.
Indonesia memiliki sekitar 1,5 juta pengembang lokal yang memegang peranan penting dalam ekonomi digital yang sedang berkembang. Peluang besar terbuka bagi pengembang lokal ini dengan permintaan yang semakin tinggi terhadap produk dan layanan digital, serta dukungan pemerintah terhadap sektor teknologi.
Dalam proses transformasi digital ini, pengembang lokal berperan kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi baru, menciptakan peluang pekerjaan, dan mempercepat adopsi teknologi digital. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital, Abdullah menyatakan perlu adanya dukungan dan fasilitasi terus-menerus dari pemerintah dan pemangku kepentingan lain kepada pengembang lokal.
Hal ini mencakup penyediaan aksesibilitas, pendidikan, dan pelatihan di bidang teknologi, serta pembentukan regulasi yang mendukung inovasi teknologi. Selain itu, kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan pengembang lokal. (M Julnis Firmansyah)

