
Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis di sekolah dasar di Kota Tangerang.
Tangerang, tvrijakartanews - Uji coba program makan bergizi gratis di Kota Tangerang terus berlanjut dan menyasar kurang lebih 93 sekolah dari 113 sekolah yang ditargetkan. Saat ini, Pemkot Tangerang menargetkan dapat menyasar 11.174 siswa selama November 2024.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Jamaluddin menuturkan, Pemkot Tangerang akan menuntaskan pelaksanaan Uji Coba Program MBG Tahap III di bulan November. Tercatat, Pemkot Tangerang melibatkan 22 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), baik negeri atau swasta, pada November ini.
"Kami berkomitmen menuntaskan program uji coba yang telah berjalan ini. Selanjutnya, besok kita mulai memasuki bulan terakhir sebelum dilanjutkan lagi seiring realisasi secara nasional pada bulan Januari 2025 nanti," ujar Jamaluddin, Selasa (12/11/2024).
Pemkot Tangerang juga telah melakukan persiapan untuk menyambut realisasi program MBG yang akan dilakukan serentak secara nasional pada awal tahun 2025. Saat ini, Pemkot Tangerang telah melakukan koordinasi lintas sektoral untuk mengevaluasi pelaksanaan uji coba dalam beberapa bulan terakhir ini.
"Insyaallah, November ini uji coba selesai, setelahnya kami akan mengevaluasi sebagai catatan pertimbangan untuk persiapan secara maksimal," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Dini Anggraeni menuturkan, selama pelaksanaan uji coba MBG ini Pemkot Tangerang menerjunkan Tim Monitoring dari petugas puskesmas wilayah untuk memantau standar operasional pelaksanaan program MBG di setiap sekolah.
Monitoring dilakukan untuk menjaga pemberian makanan sesuai dengan standardisasi yang telah dirumuskan, terutama mengenai kualitas penyediaan paket menu makanan, kualitas kandungan gizi makanan, sampai kualitas kesehatan lingkungan.
“Kami selama ini rutin melakukan monitoring di lapangan, sejak awal sampai sekarang, kami secara konsiten telah menerjunkan tim monitoring di setiap sekolah yang dijadwalkan melakukan program MBG,” ujar Dini.
Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang melakukan proses monitoring melalui proses survei secara langsung yang direkapitulasi melalui formulir daring yang telah disediakan. Bebarapa indikator yang menjadi perhatian selama proses monitoring meliputi kesesuaian menu, kesesuaian porsi, kesesuaian kandungan gizi, kesesuaian tekstur, kesesuaian waktu, sampai kebersihan dari paket menu makanan yang dibagikan.
“Kami juga memeriksa, menilai dan mencatat secara detil paket menu makanan yang dibagikan, terutama keberadaan bank sampel makanan yang dibutuhkan untuk mengantisipasi bila terjadi kejadian keracunan makanan massal,” tambahnya.

