Mensos Gus Ipul Targetkan Kemiskinan Ekstrem Nol Persen Dalam Waktu 2 Tahun
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menargetkan menuntaskan kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen di Indonesia dalam jangka waktu 2 tahun. Saat ini, kata dia, jumlah penduduk yang masuk kategori miskin ekstrem sebanyak 2,3 juta jiwa.

"Kemiskinan atau miskin ekstrem itu 0,83 persen atau 2,3 juta jiwa di mana kemiskinan ekstrem ini akan kita coba dalam waktu 2 tahun ke depan bisa sampai kepada 0 persen," ujar Gus Ipul saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Menurut Gus Ipul, pihak juga akan mengambil langkah menurunkan angka kemiskinan Indonesia. Berdasarkan data BPS, kata Gus Ipul, jumlah penduduk yang masuk kategori penduduk miskin sebanyak 25,22 juta jiwa atau 9,03 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Pihaknya berkomitmen menurunkan angka penduduk miskin menjadi 6 persen dalam waktu 5 tahun.

"Sementara yang miskin dalam waktu 5 tahun diupayakan bisa sampai di bawah 6 persen," kata Gus Ipul.

Pada kesempatan itu, Gus Ipul juga memaparkan sejumlah tantangan dan isu strategis yang dihadapi kementeriannya. Pertama, bansos yang tepat sasaran dengan data tunggal akurat dan valid. Kedua, kolaborasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

"Mengintegrasikan gerakan intervensi bersama antar kementerian, lembaga dan pemerintah daerah, pelibatan swasta dan filantropi dalam hal ini seperti Baznas dan lain sebagainya, alokasi DAK dan dana dekon untuk pemerintah daerah," tutur dia.

Lalu, isu pemenuhan standar pelayanan minimal urusan sosial dan ketergantungan penerima bansos.

"Kemudian yang terakhir adalah ketidakpastian masa depan atau usia harapan hidup yang terus meningkat di mana jumlah penduduk usia lanjut terus membesar. Lalu, ada fenomena kelas menengah yang turun kelas dan diperlukannya perlindungan sosial yang adaptif terhadap kejadian bencana," pungkas Gus Ipul.