Inilah 'Kolam Pipi Monyet' yang Dimaksud Dharma Pongrekun, Yakni Waduk Sukamahi dan Ciawi. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun mengungkapkan optimisme terkait solusi banjir di Jakarta melalui 'Kolam Pipi Monyet'.
Menurut Dharma, langkah-langkah yang akan diambil adalah pengelolaan waduk, menjadi kunci penting dalam upaya mengatasi banjir yang sering melanda Jakarta.
Dharma mencontohkan waduk-waduk yang telah dibangun untuk mengatasi banjir, seperti Waduk Sukamahi yang sebelumnya diresmikan oleh Mantan Presiden Joko Widodo.
Selain itu, ada juga Waduk Ciawi yang berfungsi mengatur aliran air sebelum masuk ke Jakarta.
"Oh sangat optimis. Orang sudah ada kok, sudah ada waduknya. Belum lama diresmikan oleh Pak Presiden Jokowi sebelumnya. Sebelum beliau turun," kata Dharma kepada wartawan di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024).
"Contoh Sukamahi, itu kan salah satu. Ciawi," sebut Dharma.
Dharma mengatakan, bahwa untuk saat ini waduk itu dahulu yang dapat dimanfaatkan, sambil menormalisasi kembali sungai-sungai di Jakarta.
Kemudian ia menegaskan, bahwa Jakarta juga tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani masalah banjir. Untuk itu, pengelolaan air harus dilakukan secara terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir.
"Ini kan sebelum masuk Jakarta. Itu saja dulu kita manfaatkan, sambil kita normalisasi kali ini, jadi semua sektor kita harus urus dari hulu ke hilir. Jangan hanya bicara Jakarta, nggak bisa," jelas Dharma.
Dharma menjelaskan, bahwa air itu turun dari tempat tinggi ke tempat rendah, dan Jakarta adalah daerah rendah, jadi otomatis air akan terkumpul di Jakarta. Apalagi, ada masalah dengan penurunan tanah akibat penggunaan air tanah.
"Jakarta ini namanya air turun dari tempat tinggi ke rendah. Nah sementara Jakarta tempat rendah adalah daerah cekungan. Ya otomatis pasti air ngumpul. Ditambah menurunnya ketinggian tanah akibat penggunaan air tanah," kata Dharma.
Maka dari itu, ia mengungkapkan bahwa solusi jangka panjang bagi banjir Jakarta tidak hanya berkaitan dengan pengelolaan air daratan, tetapi juga dengan penanganan air laut.
Ia merujuk pada usulan Presiden Republik Indonesia (RI) saat ini, yakni Prabowo Subianto, mengenai pembangunan 'Giant seawall' atau dinding raksasa laut untuk mengatasi dampak pasang air laut yang terus meningkat.
"Sementara air laut itu perlu dibuatkan penebalan Dam, yang oleh Pak Prabowo disebut giant seawall," kata Dharma.
"Jadi ini harus terintegrasi. Nggak bisa hanya berpikir Jakarta saja," tambahnya.
Dengan berbagai langkah ini, Dharma menegaskan ia sangat optimis Jakarta dapat mengatasi masalah banjir dengan pendekatan yang terpadu dan melibatkan semua sektor terkait.