
Dharma Ajak Warga Jakarta Bersatu untuk Menjaga Kebenaran dan Kejujuran: Tolak Tawaran Uang. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun mengajak seluruh warga Jakarta untuk bersatu dalam menghadapi tantangan seperti menolak tawaran uang menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub).
Menurutnya, hal itu hanya akan membuat antar warga menjadi terpecah lantaran saling mendukung calonnya masing-masing karena merasa telah menerima imbalan untuk mendukung calon tersebut.
Maka dari itu, persatuan dan kekompakan antar masyarakat Jakarta sangat penting untuk mencapai kemajuan dan menghindari perpecahan yang hanya akan merugikan semua pihak.
"Oleh sebab itu, mari bersama-sama kita bersatu. Bagaimana caranya? Sangat mudah. Hanya dengan kompak. Hanya dengan bersatu diantara seluruh rakyat Jakarta. Jangan mau dipecah-pelah," kata Dharma kepada warga di Jakarta Selatan yang dikutip, Rabu (13/11/2024).
Dharma pun menegaskan pentingnya menjaga integritas dan tidak terjebak dalam tawaran-tawaran yang dapat merusak moral.
Ia mengatakan, warga jangan mau dipisahkan hanya karena uang. Karena uang yang diberikan secara sembunyi-sembunyi itu tidak halal.
"Jangan mau dipisahkan hanya karena tawaran-tawaran duit. Karena menerima tawaran-tawaran uang tidak halal. Kenapa tidak halal? Karena diberikan dengan sembunyi-sembunyi," katanya.
Dharma menjelaskan, bahwa uang yang diberikan dengan cara yang tidak jujur akan mendatangkan akibat buruk, baik bagi yang memberi maupun yang menerima.
Menurutnya, orang-orang yang terlibat dalam hal itu akan mendapatkan penderitaan dan penyakit yang datang akibat perbuatan tersebut.
Oleh karena itu, ia mengajak warga Jakarta untuk menolak keras tawaran-tawaran macam itu, guna menghindari hal-hal buruk yang akan dirasakan nantinya.
"Kalau kita menerima, maka penyakit yang kita akan terima, penderitaan yang akan Bapak Ibu terima. Kalau amit-amit, jangan pernah lagi," jelas Dharma.
Dharma pun mengingatkan agar warga Jakarta selalu memilih jalan yang benar dan tidak mudah tergoda oleh iming-iming yang merugikan.
"Berarti yang memberikan tahu bahwa ini tidak halal. Yang menerimanya pun sebenarnya dia tahu bahwa ini uang tidak halal, dan dia menerima sesuatu yang haram," tambahnya.
Pernyataannya ini dapat menjadi seruan moral yang kuat bagi masyarakat Jakarta untuk lebih menjaga nilai-nilai kejujuran dan saling mendukung dalam membangun Jakarta yang lebih baik.

