
Sumber : Reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Pasca letusan susulan gunung berapi Gunung Lewotobi Laki-laki yang memuntahkan awan abu setinggi 10 km (32.808 kaki) dan memaksa ribuan orang mengungsi, beberapa maskapai penerbangan internasional membatalkan penerbangan ke dan dari pulau Bali, pada Rabu (13/11/2024.)
Beberapa penumpang yang meninggalkan pulau tersebur terdampar di bandara setelah pembatalan dengan harapan ada penerbangan lain yang dapat terbang pulang
"Kami seharusnya berangkat pagi ini dan kami mendapat informasi tadi malam bahwa tidak ada lagi penerbangan JetStar yang bisa kami tumpangi. Jadi, mereka memesan ulang tiket kami untuk seminggu lagi, tetapi kami tidak bisa tinggal seminggu lagi. Saya harus pulang untuk mengurus tiga anak, jadi mudah-mudahan kami bisa naik pesawat untuk berangkat hari ini," kata Phillip Brown (36), salah seorang turis dari Selandia Baru.
Letusan pertama Gunung Lewotobi Laki-laki pada tanggal 3 November di provinsi Nusa Tenggara Timur, sekitar 800 km (497 mil) dari Bali, menewaskan sedikitnya sembilan orang. Sejak itu, gunung tersebut telah meletus berulang kali, termasuk beberapa kali pada hari Selasa (12 November).
Dari 4 November hingga 12 November, 80 penerbangan di Bali dibatalkan, termasuk dari Singapura, Hong Kong, dan beberapa kota di Australia, kata Ahmad Syaugi Shahab, manajer umum bandara Ngurah Rai Bali.
Kolom abu dari Gunung Lewotobi mencapai ketinggian 10 km dan pihak berwenang mengatakan hujan pasir telah menutupi daerah sekitar.
"(Tentang) letusan itu, bandara saya (tidak) ditutup (tetapi) akan dibuka, dan kemudian dampak dari pesawat adalah 45 pesawat dibatalkan dan kemudian 24 dari keberangkatan dan 21 dari kedatangan. Dan kemudian (penerbangan yang dibatalkan) dari Singapura, Hong Kong, Doha, Delhi, Bangalore, Darwin, Sydney, Melbourne, Brisbane, Gold Coast, dan Pudong," ungkap General Manager bandara internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab.

