
Dharma Pongrekun Akan Membangun Kepemimpinan Tanpa Jaga Jarak dengan Rakyat. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun mengungkapkan visinya untuk menciptakan sebuah perubahan dalam pola kepemimpinan di Jakarta.
Ia berkomitmen untuk membangun sebuah sistem kepemimpinan yang lebih dekat dengan rakyat, tanpa adanya jarak atau gap (celah) antara pemimpin dan warga.
Menurut Dharma, meskipun dirinya baru sebatas calon pemimpin, ia merasa penting untuk menanamkan jiwa kepemimpinan sejak dini dalam diri setiap individu.
Dirinya ingin membangun sebuah fenomena baru jika nanti sebagai seorang pemimpin, dengan tidak merasa lebih tinggi atau terpisah dari warganya. Pemimpin harus bisa berinteraksi langsung dan mendengar suara masyarakat tanpa ada sekat.
"Jadi saya mau membangun suatu hasana baru di mana tidak ada gap atau jarak antara pemimpin. Walaupun ini baru calon pemimpin, tetapi setidaknya kita membangun jiwa kepemimpinan di dalam diri kita masing-masing," kata Dharma kepada wartawan di Jakarta Selatan yang dikutip, Jumat (15/11/2024).
Lebih lanjut, Dharma menjelaskan bahwa dalam pandangannya, Jakarta adalah sebuah rumah besar, dan setiap rumah harus memiliki seorang kepala rumah tangga.
Maka ia menekankan bahwa kepala rumah tangga tersebut pastinya seorang laki-laki, yang memiliki peran sebagai imam dan sumber yang bertanggung jawab atas setiap permasalahan yang ada. Dalam hal ini, seorang pemimpin harus bertanggung jawab penuh terhadap kesejahteraan rakyat.
"Ibarat suatu rumah tangga, Jakarta ini adalah rumah kita. Maka setiap rumah itu ada namanya kepala rumah tangga. Dan kepala rumah tangga itu harus laki-laki," kata Dharma.
"Kenapa? Karena laki-laki adalah imam. Kenapa laki-laki ditunjuk sama Tuhan menjadi imam? Karena dia adalah sumber yang harus bertanggung jawab terhadap setiap masalah yang ada," sambungnya.
Dharma juga mengingatkan bahwa dalam setiap sistem pemerintahan, warga negara adalah pemegang kedaulatan tertinggi. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pemimpin untuk dekat dengan rakyat, mendengarkan dan menyelesaikan masalah bersama-sama.
Visi Dharma ini mencerminkan semangat untuk mewujudkan pemimpin yang lebih dekat, lebih responsif, dan lebih bertanggung jawab kepada rakyatnya. Jika terpilih sebagai gubernur, ia berharap bisa mengurangi jarak antara pemimpin dan rakyat, menjadikan kepemimpinan lebih inklusif dan mengutamakan kesejahteraan bersama.
"Itulah kenapa saya mencoba untuk membangun fenomena baru di mana kita biasakan untuk seorang pemimpin tidak memiliki jarak dengan warganya," kata Dharma.
"Karena warga pada dasarnya mereka adalah pemegang kedaulatan tertinggi," tambahnya.

