Menang di Kejuaraan Dunia, Atlet Angkat Besi Kembali Dapatkan Tiket Olimpiade Paris
OlahragaHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Kota Tangerang, tvrijakartanews - Usai bertanding di kejuaraan Dunia angkat besi IWF world championship 2023 yang di selenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, rombongan atlet angkat besi Indonesia tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/12/23).

Salah satu atlet angkat besi, yakni Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 67 Kilogram putra, mencatat Snatch terbaik kedua seberat 146 kilogram setelah mengangkat total angkatan 321 kilogram.

Eko berada di posisi ke-empat dengan 175 Kilogram, tepat di bawah Korea Selatan yang terpaut satu Kilogram lebih berat. Sementara, untuk Mendali Emas, disapu bersih oleh China dengan total angkatan 333 Kilogram, dengan catatan terbaiknya untuk Snatch masing-masing 153 dan 180 Kilogram.

Sekjen PB PASBI, Djoko Pramono, mengatakan, kejuaraan di Qatar ini pilihan quota untuk Olimpiade sehingga harus mengatur irama kesiapan bertanding, dan masih ada lagi kejuaraan untuk menuju Olimpiade.

"Hasil dari Qatar satu granprix kejuaraan dunia yang mengarah pada pemilihan kuota untuk olimpiade, anak anak kita sering sehingga memerlukan natural ritme untuk kesiapan. Dan ini sudah ke sekian kalinya, kita masih menghadapi dua lagi kejuaraan yang mengarah pada olimpiade, dan kita harus atur tenaga anak anak kita.

Kita yakin bahwa anak kita akan mampu bersaing dari negara lain, tapi kita harus ada pengaturan, kalo kita merebut emas terus, kalo pada puncaknya akan habis tenaganya. Kita atur jadi kali ini not bad, kita berhasil 4 putra kita merebut 7 perak dan 1 perunggu. Saya katakan not bad memang kejuaraan yang kita hadapi seluruh dunia bukan ecek ecek tapi merebut kuota untuk olimpiade", ungkapnya.

Sementara, Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi putra kelas 67 Kilogram menjelaskan, bahwa tim Indonesia sudah mengatur irama untuk menuju Olimpiade dan Kejuaraan agar hasil di Olimpiade berikutnya bisa maksimal.

"Memang seperti pimpinan bilang kalo memang ritme kita di kulifikasi dan peak nya di olimpiade jadi hasil ini untuk menilai lawan juga. Potensi lawan di olimpiade seperti apa. Untuk di granprix ini mencari tiket kelolosan kita di olimpiade, bagi temen temen yang belum mereka berjuang untuk lolos. Masih ada 2 kualifikasi lagi, jadi kita harus pinter pinter disana seperti pelatih bilang, maksimal di kualifikasi nanti di olimpiadenya malah mlempem. Harus pinter pinter atur ritme dan instruksi dari pelatih".ujarnya.

Dengan hasil yang diperoleh, maka langkah Eko Yuli Irawan menuju Olimpiade 2024 di Paris pun semakin mulus untuk bersaing di kelas 61 Kilogram.(Raymond Haryono)