Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil alias RK dan Suswono dalam debat ketiga Pilkada Jakarta 2024. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil alias RK, menyoroti masalah ketidakadilan tata ruang di ibu kota dalam debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Minggu (17/11/2024). Menurutnya, disparitas antara kawasan elit seperti Sudirman-Thamrin dan daerah kumuh menunjukkan perlunya perhatian serius pemerintah daerah.
“Ketidakadilan tata ruang ini memicu ketimpangan ekstrem. Ada kawasan kumuh mirip pengungsian yang berbeda jauh dengan kawasan Sudirman-Thamrin yang kinclong,” kata Ridwan Kamil.
Untuk mengatasi masalah ini, ia bersama pasangannya, Suswono, berkomitmen menghadirkan program renovasi rumah dengan bantuan Rp50 juta hingga Rp100 juta per rumah. Ridwan Kamil juga menawarkan solusi pembangunan hunian vertikal di atas pasar, stasiun, dan lahan-lahan kosong lainnya.
“Negara harus hadir, tidak hanya menyerahkan semuanya kepada hukum pasar,” tegasnya.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu juga mengkritik ketidakadilan tata ruang, yang menurutnya, menjadi akar masalah berbagai persoalan di Jaka.
“Tata ruang yang segregatif sejak zaman kolonial masih menyisakan dampaknya hingga hari ini. Akibatnya, banyak warga tidak memiliki hunian layak, sanitasi buruk, dan kesulitan air bersih,” ujar RK.
Ia pun mencontohkan kondisi warga di Cilincing yang ia temui selama blusukan. “Ada Mbak Ade, generasi Gen Z, usia 21 tahun, yang harus mengubur mimpinya punya hunian layak di Jakarta,” katanya.
Dalam kesempatan itu, RK juga menghadirkan Ade di area debat. Ia menyebut Ade sudah memiliki dua anak, tapi tinggal di kawasan kumuh.
Menurut Ridwan, solusi nyata harus segera dihadirkan oleh pemerintah, termasuk melalui program pembangunan hunian vertikal dan penataan ulang kawasan kumuh.