Berikut Ini Visi dan Misi Dharma-Kun Inginkan Jakarta Adil dan Makmur: Jangan Sampai Ada Pandemi Lagi
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: -

Berikut Ini Visi dan Misi Dharma-Kun Inginkan Jakarta Adil dan Makmur: Jangan Sampai Ada Pandemi Lagi. Foto : YouTube KPU Jakarta

Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abiyoto menegaskan visi dan misi untuk mewujudkan Jakarta yang aman dan makmur takkan tercapai tanpa kekompakan masyarakat.

Menurutnya, "Aman adab" merupakan fondasi utama untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi seluruh warga Jakarta. Namun, ada satu hal yang perlu kita waspadai bersama guna potensi pandemi berikutnya.

"Aman adab, adalah fondasi dari semua aman lain yang akan dinikmati warga Jakarta. Namun yang perlu kita semua waspadai asalah potensi pandemi berikutnya," kata Dharma saat menyampaikan visi dan misi dalam debat ketiga, Minggu (17/11/2024) malam.

Dharma menegaskan, bahwa tanda-tanda ancaman pandemi sudah semakin jelas, dengan berbagai perubahan kebijakan yang mengarah pada persiapan menghadapi krisis kesehatan global. Salah satunya adalah amandemen peraturan internasional oleh WHO yang memungkinkan penggunaan senjata biologis untuk menciptakan pandemi.

Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa Indonesia sudah memiliki Undang-Undang Kesehatan yang disahkan pada tahun 2023, dengan ancaman hukuman berat bagi masyarakat yang menolak vaksinasi.

"Tanda-tanda sudah sangat jelas. anggaran sudah ada. Who sudah amandemen international health regulations, memungkingkan penggunaan bio weapons untuk membuat pandemi," jelas Dharma.

"UU pun sudah siap, yaitu uu kesehatan yang disahkan 2023 dengan pidana denda 500 juta bagi yang menolak divaksin. Untuk perusahaan dendanya bisa sampai 50 miliar, bahkan ada hukumam mati," sambungnya. 

Menurut Dharma, kebijakan ini dapat berpotensi membahayakan ekonomi, khususnya bagi pengusaha Jakarta.

Ia menegaskan, ini adalah ancaman nyata, karena bisa membuka celah pemerasan masif terhadap pengusaha. Maka dari itu ia dan Kun tidak bisa membiarkan ini terjadi.

Dharma pun mengingatkan bahwa pandemi yang dipicu oleh kekuatan asing bisa menjadi strategi untuk menguasai kedaulatan bangsa tanpa harus melibatkan biaya tinggi seperti perang.

"Bagi yang paham, ini kematian bagi pengusaha jakarta. Karena membuka potensi pemerasan masif," kata Dharma.

"Karena itu saya sangat keras memperjuangkan tolak terulangnya kembali pandemi sebagai strategi asing untuk menguasai kedaulatan bangsa. Tanpa perlu biaya mahal seperti perang," jelasnya.

Ia juga menilai, jika ini dibiarkan, dampaknya bisa sangat merugikan, mulai dari kerugian pabrik, pemutusan hubungan kerja (PHK), hingga serbuan produk asing yang mengancam pasar lokal.

Maka dari itu, ia menginginkan jangan sampai masyarakat terjebak dalam situasi yang merugikan ini. Menurutnya, ke depan masih memiliki potensi untuk menghadapi resesi ekonomi yang diperkirakan akan terjadi pada 2025-2030.

"Jangan sampai pabrik hancur, PHK, serbuan produk asing. Kita masih berpoetnsi menghadapi resesi ekonomi 2025-2030," kata Dharma.

Dharma mengajak seluruh elemen bangsa untuk kompak dan waspada terhadap potensi ancaman yang bisa datang kapan saja. Jangan sampai ada pandemi lagi yang menghancurkan bangsa ini, maka dari itu butuh kekompakan antara pemimpin dengan rakyat.

"Terpenting jangan ada pandemi lagi," kata Dharma.

"Saya membela dokter bangsa dari dokter asing. Saatnya dokter kompak, jangan terjebak," tambahnya.