
Dharma Pongrekun: Perlunya Ganti Rugi bagi Nelayan Terkait Proyek Giant Sea Wall. Foto : YouTube KPU Jakarta
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun menekankan pentingnya keberlanjutan proyek 'Giant Sea Wall' yang telah menjadi bagian dari program strategis nasional pemerintah pusat.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa meskipun proyek ini bermanfaat bagi infrastruktur, dampaknya terhadap nelayan harus menjadi perhatian serius.
"Karena giant sea wall sudah menjadi program pemerintah, program strategis nasional maka mau tidak mau kami sebagai gubernur karena ini juga tujuan daripada itu semua asal kembali lagi manusia yang diutamakan," kata Dharma dalam debat ketiga, Minggu (17/11/2024) malam.
Menurut Dharma, para nelayan yang tinggal di wilayah sekitar proyek tersebut telah mengalami kerugian signifikan, mencapai sekitar Rp 26 juta per hari. Jika dihitung dalam setahun, kerugian yang dialami nelayan bisa mencapai Rp 137 miliar.
"Manusia penting sekali diutamakan, siapa manusia di sana yaitu para nelayan jangan lupa nelayan telah dirugikan 26 juta perhari kalau dihitung dalam satu tahun berarti Rp 137 miliar," jelasnya.
Sebagai solusi, ia menyarankan agar proyek 'Giant Sea Wall' tetap dilanjutkan, namun dengan syarat bahwa pemerintah pusat memberikan kompensasi tahunan bagi nelayan yang terdampak.
Dharma pun, berharap agar usulan ini didengarkan oleh pemerintah pusat, demi kesejahteraan masyarakat yang terdampak langsung.
Dharma juga menegaskan, bahwa dalam setiap kebijakan pembangunan, manusia, terutama masyarakat yang hidup dari sektor perikanan, harus tetap menjadi prioritas utama.
"Oleh sebab itu kami menyarankan silakan dilanjutkan tapi ingat masyarakat nelayan wajib diberikan ganti rugi setiap tahun 137 miliar terimakasih semoga didengarkan oleh pemerintah pusat," jelas Dharma.