
Dharma Sebut Bakal Mulai Program Naturalisasi Sungai dan Penampungan Air untuk Warga. Foto : YouTube KPU Jakarta
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun Pemerintah bakal memulai langkah konkret untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan ketahanan air di Jakarta.
Dharma mengumumkan program besar-besaran yang mencakup naturalisasi 13 sungai utama di Jakarta saat minggu pertama masa jabatan gubernur, yang bertujuan untuk mengembalikan ekosistem sungai dan meningkatkan kualitas air di Jakarta.
Ia pun menjelaskan, program ini akan dimulai dengan penghijauan di sepanjang pinggiran sungai, dengan penanaman pohon-pohon hutan untuk menciptakan jalur hijau yang lebih alami.
Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan kesuburan tanah dan membuat sungai-sungai tersebut lebih layak, bahkan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat.
"Di minggu pertama kami menjabat, kami akan memulai program naturalisasi di 13 sungai di Jakarta. Langkah ini mencakup penghijauan dengan menanam hutan di sepanjang pinggir sungai agar sungai-sungai tersebut menjadi lebih layak, bahkan untuk konsumsi," kata Dharma dalam debat ketiga, Minggu (17/11/2024) malam.
Selain itu, Dharma juga mengungkapkan rencana pembangunan 'Kolam Pipi Monyet' yaitu waduk kering yang berfungsi untuk menampung air hujan dan air banjir kiriman dari Jawa Barat.
Lebih lanjut, kolam ini tidak hanya berfungsi untuk mencegah banjir, tetapi juga untuk menyimpan air tawar yang bisa diproses dengan teknologi modern. Air yang telah diproses ini kemudian akan didistribusikan ke PDAM dan digunakan sebagai air bersih untuk warga Jakarta.
Dengan begitu, masyarakat tidak perlu lagi khawatir tentang kelangkaan air tanah, yang selama ini seringkali dilarang penggunaannya. Program ini juga mencakup pembangunan kolam penampungan di berbagai fasilitas publik seperti taman kota, lapangan tenis, dan lapangan basket.
Air hujan yang ditampung di tempat-tempat ini akan diproses dan dapat dimanfaatkan oleh warga untuk keperluan sehari-hari, mengurangi ketergantungan pada air galon dan menghemat biaya.
"Selain itu, kami akan membangun kolam pipi monyet sebagai waduk kering untuk menampung hujan dan banjir kiriman dari Jawa Barat," jelas Dharma.
"Air hujan yang ditampung, sebagai air tawar, dapat dimanfaatkan menjadi air bersih menggunakan teknologi modern yang terhubung dengan sistem pipanisasi ke PDAM.
Dengan demikian, warga Jakarta tidak perlu lagi khawatir soal pelarangan penggunaan air tanah karena solusinya sudah tersedia," sambungnya.
Dharma juga menegaskan, bahwa program ini bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta, tetapi juga untuk mengajarkan pentingnya menjaga harmoni dengan alam.
Air hujan yang ditampung di tempat-tempat ini akan diproses dan dapat dimanfaatkan oleh warga untuk keperluan sehari-hari, mengurangi ketergantungan pada air galon dan menghemat biaya.
"Kami juga akan membangun kolam penampungan di taman-taman kota, lapangan tenis, dan lapangan basket, sehingga air hujan yang ditampung dapat dikonsumsi oleh warga. Dengan cara ini, warga Jakarta dapat berhemat dan tidak perlu membeli air galon," kata Dharma.
Dengan inisiatif ini, Dharma berharap warga Jakarta dapat lebih mandiri dalam hal pasokan air bersih dan menjadi contoh kota besar yang berkelanjutan dalam memelihara alam dan kualitas hidup warganya.
"Program ini juga bertujuan untuk mengajarkan harmoni dengan alam kepada masyarakat. Alam adalah anugerah Tuhan yang harus kita jaga dan lestarikan, sebagaimana pemimpin Jakarta menjaga rakyatnya," jelas Dharma.

