
Pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil alias RK dan Suswono usai debat ketiga di Pilkada Jakarta 2024. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil alias RK membeberkan langkahnya dalam menyediakan air bersih bagi masyarakat Jakarta. Mantan Gubernur Jawa Barat itu menyebut salah satu caranya adalah dengan pipapinasi PDAM yang merata di seluruh Jakarta.
Menurut RK, Waduk Jatiluhur sudah cukup menjadi sumber air utama bagi seluruh masyarakat Jakarta.
"Mantan menteri PUPR, Pak Basuki, pernah menyampaikan bahwa waduk Jatiluhur cukup untuk mensuplai air minum untuk Jakarta. Tinggal perlu pipanisasi, distribusi yang dimaksimalkan,” kata Ridwan Kamil.
Saat ini jaringan distribusi air bersih melalui pipa PDAM baru menjangkau sekitar 67 persen warga Jakarta. Dari jumlah yang belum terlayani, kebanyakan merupakan kelompok ekonomi lemah.
Oleh karena itu, Ridwan Kamil menyebut dirinya bersama Suswono bakal menghadirkan solusi tepat guna yang bisa segera diimplementasikan.
“Untuk wilayah yang belum ada pipanya, pasangan RIDO menawarkan inovasi jangka pendek berupa subsidi selisih harga PAM dan jeriken. Banyak warga yang membeli air bersih di jeriken yang harganya mencapai dua kali lipat. Ini selisihnya akan kita subsidi sampai pipanya jadi. Pemerintah harus hadir, terutama bagi kelompok yang lemah,” ujar Ridwan Kamil.
Pernyataan RK soal pipanisasi PDAM ini sebelumnya sempat disampaikan dalam debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 semalam di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. Debat pamungkas itu mengangkat tema "Lingkungan Hidup dan Tata Kota," dengan enam sub tema yang meliputi penanganan banjir, penataan permukiman, penurunan emisi dan polusi udara, transisi energi terbarukan, pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, serta kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.
Sementara, para panelis debat termasuk Anton Aliabbas, Dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina dan Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE); Dr. Yayat Supriyatna, Pakar Tata Kota Universitas Trisakti; Harry Ara Hutabarat, Ketua Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta; Dr. Arisman, Pakar Lingkungan sekaligus Direktur Eksekutif Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Indonesia; Dr. Endang Sulastri, Dosen Ilmu Politik FISIP UMJ; Karyono Wibowo, Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI); dan Suci Fitriah Tanjung, Direktur Eksekutif WALHI Jakarta.