
Dharma Pongrekun Ingatkan Cagub 1 dan 3: Pemimpin Harus Berjuang untuk Rakyat, Bukan Kepentingan Pribadi. Foto : YouTube KPU Jakarta
Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun mengungkapkan apresiasi dan harapan besar untuk Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Cagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dalam proses debat mulai dari debat pertama hingga ketiga.
Menurut Dharma, perjalanan bersama dalam debat merupakan kesempatan yang sangat berarti untuk saling belajar dan berkembang.
Ia berharap, niat para calon gubernur tetap murni untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau keluarga.
"Terima kasih Kang Emil, Mas Pram kita sungguh sudah bertumbuh bersama dalam debat ini. Semoga niat kita jadi gubernur hanya untuk rakyat bukan untuk pribadi kelompok ataupun keluarga," kata Dharma saat menyampaikan pernyataan penutup di debat ketiga, Minggu (17/11/2024) malam.
Namun, ia menyampaikan beberapa poin kepada Ridwan Kamil dan Pramono Anung yang perlu diperhatikan, seperti di antaranya :
Kewaspadaan Terhadap Potensi Ancaman Asing
Dharma juga menegaskan kepada Ridwan Kamil, pentingnya kewaspadaan terhadap strategi asing yang berpotensi mengancam kedaulatan bangsa tanpa harus melalui perang.
Salah satu isu yang dikhawatirkan Dharma adalah masalah kesehatan, khususnya terkait dengan kebijakan vaksinasi yang dianggap dapat mempengaruhi hak individu untuk menolak tindakan medis tertentu.
"Kang Emil, hati-hati strategi asing yang berpotensi mengambil kedaulatan bangsa tanpa perang. Tetapi melalui isu kesehatan walaupun itu perintah. Melalui hilangnya hak tolak rakyat terhadap mandatory pemaksaan vaksin atau hal lainnya melalui isu pandemi," kata Dharma.
Dharma menyampaikan kekhawatirannya tentang adanya Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 yang berpotensi memberlakukan denda besar bagi individu yang menolak vaksinasi, dengan denda mencapai Rp 500 juta per orang, yang menurutnya akan membebani rakyat.
"Pidana denda di undang-undang Kesehatan Nomor 17 tahun 2023 itu berpotensi denda 500 juta bagi yang tidak mau divaksin. Denda perorang di pasal 446 itu 500 juta ya, bukan 50 juta atau 5 juta. 500 juta seorang," jelas Dharma.
Jawa Barat dan Dampak Pandemi
Lebih lanjut, Dharma mengkritik dampak ekonomi yang ditinggalkan oleh pandemi Covid-19, khususnya di Jawa Barat.
Ia mengungkapkan bahwa Jawa Barat saat itu menjadi salah satu provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi, sebuah data yang ia kutip langsung dari pernyataan Ridwan Kamil pada 17 Juli 2020.
Dharma menilai, meskipun banyak yang mengatakan bahwa pandemi adalah bencana global, namun kenyataannya, Jawa Barat mengalami dampak yang sangat besar, dengan banyak warganya yang terjebak dalam kemiskinan.
"Kang, data saya tidak keliru. Jawa Barat makin miskin karena pandemi karena selain statistik justru data ini saya kutip dari Akang sendiri tanggal 17 Juli 2020 di media Akang sendiri yang mengakui gara-gara Covid-19 Jawa Barat jadi salah satu provinsi dengan warga miskin terbanyak," jelas Dharma.
Kebijakan Ekonomi yang Perlu Diperhatikan
Selain itu, Dharma menegaskan kepada Pramono Anung, ia menyoroti usulan event besar dengan anggaran ratusan miliar untuk pedagang yang menurutnya berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia.
Ia menilai, kebijakan tersebut berisiko memicu masuknya barang impor murah yang dapat merugikan pedagang lokal.
Hal ini, menurutnya, sangat berbahaya bagi keamanan ekonomi nasional, terutama dengan adanya aturan dari kabinet sebelumnya yang masih memungkinkan impor barang murah tanpa kontrol ketat.
Dharma berharap, kebijakan tersebut segera dievaluasi untuk melindungi kepentingan ekonomi dalam negeri.
"Mas Pram, izin usul event bahkan ratusan miliar buat para pedagang adalah usul yang sangat berbahaya bagi keamanan nasional. Kenapa karena ada aturan dari kabinet lama saat Mas Pram masih menjadi sekretaris kabinet dulu yaitu aturan yang mengijinkan banjir barang import murah. bila Mas Pram tidak cabut dulu aturan itu event itu untuk siapa," kata Dharma.
Harapan untuk Pemimpin yang Berani dan Pro Rakyat
Dalam penutupnya, Dharma mengungkapkan harapannya kepada Ridwan Kamil dan Pramono Anung, bahwa apapun hasil dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) nanti, semoga lahir pemimpin yang benar-benar berani dan memiliki komitmen untuk melindungi rakyat.
Ia juga menegaskan, doa dan dukungannya selalu untuk para pemimpin di Jakarta, agar dapat memimpin dengan bijaksana demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.
"Kang Emil dan Mas Pram saya akan selalu berdoa dan kalian rakyat Jakarta apapun hasil pilkada semoga lahir pemimpin yang berani melindungi rakyatnya," tutupnya.

