Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini (tengah), Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq (Kanan). (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan karakter aparatur sipil negeri (ASN). Hal ini untuk menghindari pengaruh judi daring (online).
"Pembelajaran ini bukan hanya kepada substansi pembelajarannya saja. Tapi bagaimana kita membangun karakter ASN," kata Rini dalam keterangannya di Jakarta, Senin (18/11/2024).
Rini menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan (PPATK) untuk mencari tahu keterlibatan ASN judi online. Sampai dengan saat ini belum ada data berapa ASN yang terlibat judi online, karena kementerian dan lembaga masing-masing mengajukan kepada PPATK.
"Beberapa kementerian dan lembaga masing-masing mengajukan kepada PPATK, karena itu kan data yang 'confidential' (rahasia). Jadi nanti coba kami akan bicarakan dengan PPATK," ujarnya.
Dikatakan Rini, kasus judi online dapat dihindari dengan menguatkan pembelajaran pada bidang karakter masing-masing ASN, hal ini perlu dilakukan dalam rangka pencegahan.
Ia mengatakan bahwa karakter ASN memang perlu diperbaiki guna memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan layanan prima serta tidak mudah terjaring judi online.
"Jadi attitude ASN juga mesti diperbaiki. Kami berharap dengan memperbaiki pola pembelajaran, substansi pembelajaran dan sebagainya, tentunya bisa memperbaiki attitude atau karakter dari ASN," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengungkapkan bahwa perputaran dana judi daring atau online pada tahun 2024 sudah mencapai Rp283 triliun.
Ivan menyimpulkan bahwa saat ini terdapat peningkatan terkait perkembangan judi daring di Indonesia dibandingkan periode sebelumnya.
"Perkembangan transaksi juga mengalami peningkatan. Transaksi pada 2024 semester pertama saja sudah melampaui jumlah transaksi pada tengah semester 2023 atau bahkan lebih dari satu tahun penuh tahun 2022. Artinya, ini ada kecenderungan naik sampai 237,48 persen," kata Ivan.