
Dharma Pongrekun Ajak Warga Jakarta untuk Menolak Serangan Fajar. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Menjelang 8 hari menuju hari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun mengingatkan masyarakat untuk berjuang dengan sungguh-sungguh dan tidak tergoda oleh praktik-praktik tidak sehat seperti serangan fajar.
Menurutnya, menerima uang dari pihak-pihak tertentu yang tidak halal hanya akan membawa penderitaan dalam jangka panjang, bahkan bisa merugikan keluarga selama bertahun-tahun.
"Hanya tinggal 8 hari. Mari kita berjuang sungguh-sungguh. Jangan mau terima serangan fajar. Karena ini adalah uang tidak halal. Kalau kita terima sesuatu yang halal, lalu dikasih kepada keluarga kita, menderitanya 5 tahun ke depan," kata Dharma dalam kunjungannya bertemu warga di Grogol, Jakarta Barat, Selasa (19/11/2024).
Dharma pun menekankan bahwa fenomena tersebut selalu terulang setiap pergantian kepemimpinan. Mereka yang berada di puncak kekuasaan semakin kaya, sementara rakyat semakin terpuruk.
Ia pun menyinggung warga, dengan mengatakan katanya ingin maju dan modern, tapi yang menikmati kemajuan itu hanya segelintir orang. Rakyat justru semakin menderita karena kebijakan yang diterapkan dengan cara yang tidak adil.
"Jangan lagi terulang hal-hal seperti itu. Saya perhatikan, bergantian ke pemimpinan, hal yang sama selalu terjadi," jelas Dharma.
"Mereka makin kaya, rakyat makin menderita. Katanya mau maju, mau modern. Yang modern mereka yang menikmati. Rakyat makin terpuruk. Karena penanganannya dilakukan dengan hati yang tidak adil," sambungnya.
Maka dari itu, Dharma mengajak masyarakat untuk berjuang dengan sepenuh hati demi masa depan yang lebih baik, bukan untuk dirinya pribadi, melainkan untuk keluarga dan orang-orang yang mereka cintai.
Bahkan ia mengatakan, warga bisa menjadikannya alat untuk memperjuangkan hal-hal kurang memuaskan yang selama ini warga rasakan. Warga bisa memanfaatkannya sebagai petugas untuk memperjuangkan nasib dan masa depan.
Dharma juga mengimbau agar pernyataannya ini disampaikan kepada keluarga di mana pun mereka berada, agar perjuangan ini bukan hanya milik satu orang, tetapi perjuangan bersama untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik.
"Mari sekarang kita sungguh-sungguh berjuang. Bukan untuk saya, tapi Bapak Ibu tanamkan bahwa sedang berjuang untuk keluarganya, bukan untuk saya," imbau Dharma.
"Saya hanyalah alat yang boleh Bapak Ibu pakai. Petugas yang Bapak Ibu pakai untuk apa? Memperjuangkan nasib Bapak Ibu sekalian. Sampaikan kepada keluarga dimanapun mereka berada," tambahnya.