
LAN RI Gelar Seminar Reformasi Birokrasi Menuju Indonesia Emas 2045: Rekomendasi Strategis Perkuat Kebijakan. Foto : Achmad Basofi
Jakarta, tvrijakartanews - Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) menggelar seminar atau acara penting yang membahas hasil kajian terkait Reformasi Birokrasi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, pada Selasa (26/11/2024).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala LAN RI, Muhammad Taufiq menjelaskan, dalam acara ini, tim kajian LAN memaparkan temuan dan rekomendasi strategis untuk memperkuat kebijakan reformasi birokrasi di masa mendatang.
"Kita bersama-sama menghadiri acara seminar untuk membahas hasil kajian dari Lembaga Administrasi Negara terkait dengan Reformasi Birokrasi untuk Indonesia emas," kata Taufiq kepada wartawan di Gedung LAN RI, Jakarta Pusat.
"Jadi dalam seminar ini disampaikan temuan-temuan dan rekomendasi dari tim kajian terkait dengan kebijakan Reformasi Birokrasi," sambungnya.
Menurut Taufiq, reformasi birokrasi yang telah berjalan selama ini, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010–2025, telah memberikan fondasi yang kokoh.
Langkah-langkah seperti percepatan digitalisasi administrasi pemerintahan, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik, peningkatan kualitas pelayanan publik, hingga upaya membangun birokrasi yang bersih telah menunjukkan hasil yang signifikan.
"Di satu sisi memang kita melihat bahwa Reformasi Birokrasi yang didasarkan pada kebijakan Perpres 81 2010 tentang Green Design Reformasi Birokrasi antara 2010-2025 ini sudah selesai dan sudah memberikan landasan yang kokoh untuk penataan birokrasi di Indonesia," kata Taufiq.
Namun, ia mengatakan, perlu memahami bahwa tantangan reformasi birokrasi pada periode 2025–2045 akan berbeda.
Taufiq pun menjelaskan, jika tantangan utama pada awal pelaksanaan reformasi adalah menciptakan birokrasi yang bersih dan melayani, maka di masa mendatang, fokus akan bergeser ke efisiensi, kelincahan, dan inovasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Ia menekankan pentingnya transformasi birokrasi yang mampu menghadapi era perubahan cepat, termasuk tantangan global dan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks.
Birokrasi di masa depan harus mampu menjadi penggerak inovasi dan menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Seminar ini menjadi langkah awal untuk merumuskan strategi baru yang lebih adaptif, sejalan dengan visi Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045. Dengan kolaborasi berbagai pihak, LAN optimis reformasi birokrasi dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.
"Terutama upaya-upaya untuk mempercepat digitalisasi administrasi pemerintahan, kemudian melakukan penataan-penataan di bidang SDM, penataan-penataan dalam pelayanan dan tentunya upaya membangun birokrasi yang bersih," kata Taufiq.
"Tetapi tadi saya sampaikan Reformasi Birokrasi yang berikutnya di 2025 dan setelahnya ini dihadapkan pada tantangan yang berbeda," lanjutnya.
"Kalau awalnya tantangannya adalah bagaimana membangun birokrasi yang bersih dan melayani. Dan tantangan yang berikutnya di 2025-2045 tentunya kita harapkan mampu menciptakan birokrasi yang lebih efisien, lebih lincah dan mampu menciptakan iklim yang inovatif untuk pertumbuhan ekonomi kita," terang Taufiq.